Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

Kantor sudah sepi, kawan-kawan sudah pada pulang. Tinggal aku dan Yuna berdua yang stanby di kantor menunggu proses produksi yang belum juga kelar. Bertiga sebetulnya, hanya saja Andi tidak menetap duduk di kursi kantor. Mondar-mandir dia antara kantor dan ruang produksi. Target terselesaikannya proses produksi sore ini menjadi tanggung jawabnya. Sedang aku dan Yuna hanya mengamati kinerja pekerja dari layar monitor komputer, 8 CCTV dipasang di setiap titik ruang produksi yang terkoneksi ke komputer QC (Quality Control).

Sesekali kualihkan ke jendela facebook untuk mengatasi kejenuhan, sesekali juga kupantau microsoft outlook yang waktu itu jadi alat komunikasi grup karyawan via chat. Pemberitahuan pertemanan belum juga berubah, padahal perintah add as friend di akun Restu telah aku klik sejak pagi tadi.

Aku hanya ingin mengucapkan selamat atas kebahagiaan keluarganya, itu saja sebetulnya niatku. Tapi mungkin saja di Aceh yang punya hukum otonomi khusus, punya tradisi takmembolehkan perempuan yang sudah menikah sembarangan berteman dengan lelaki tanpa seijin suami, sekalipun hanya di medsos, begitu pikirku. Ya, Restu kini tinggal di Aceh mengikuti suaminya yang asli keturunan sana. Suami yang dulu adalah pesaingku selama kami masih berpacaran. Pesaing yang gigih bergerilya, menyerang diam-diam tanpa kuketahui secara pasti geraknya. Aku salut! Salut dengan strateginya.

Kubuka lagi jendela Winamp pada layar komputer, kucari folder album lagu Padi di memori hardisk lalu ku play. Kuputar volume speaker aktif di bawah meja kerjaku biar tambah kencang bunyinya. Yuna menoleh ke arahku, hanya bisa geleng-geleng kepala. Lalu kembali lagi pada monitor komputernya sendiri melanjutkan kerjaannya. Entah apa kerjaannya, aku dan Andi takmau kepo, sebab kepo di perusahaan kami justru bisa menjebak kita dengan kerjaan baru, sebagai sebuah bentuk solidaritas kawan se-kerjaan.

Quote:

Semua Tak Sama by Padi

Dalam benakku lama tertanam
Sejuta bayangan dirimu
Redup terasa cahaya hati
Mengingat apa yang telah kau berikan

Waktu berjalan lambat mengiring
Dalam titian takdir hidupku
Cukup sudah aku tertahan
Dalam persimpangan masa silamku

Coba 'tuk melawan
Getir yang terus kukecap
Meresap ke dalam relung sukmaku
Coba 'tuk singkirkan
Aroma napas tubuhmu
Mengalir mengisi laju darahku

Semua tak sama, tak pernah sama
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup
Sehangat pelukmu, selembut belaimu
Tak ada satu pun yang mampu menjadi sepertimu...


Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun