Pikiranku kembali melayang pada kenangan 6 tahun yang silam. Melayang pada sebuah bayangan seorang gadis dengan senyum manis dan sederetan gigi yang tersusun rapih.
16 Juli 2009, Muara Baru - Jakarta Utara
Racun Kopi Nikotinamida
Kantin di kampusku ada 3, satu di dekat gedung D - area kekuasaan anak jurusan Matematik, satu di dekat gedung E - area kekuasaan anak jurusan Fisika, dan satu lagi di dekat gedung B - area bebas karena dekat Dekanat (gedungnya Dekan Fakultas dan para pegawainya).
Area kekuasaan yang kumaksud bukanlah sebuah bentuk premanisme, hanya berarti mayoritas dipakai kuliah oleh mahasiswa jurusan tertentu yang kemudian menjadi tempat yang sering digunakannya untuk kegiatan non akademik.
Semua kantin terletak di lantai satu, berupa bangunan tersendiri yang dibikin sendiri, yang bersebelahan dengan gedung kampus. Seperti kantin yang hendak kutuju siang ini bersama Uya, bentuknya hanyalah ruang bersekat calciboard dan terletak tepat di sebelah turunan tangga gedung B lantai satu. Sangat sederhana, semacam bangunan minimalis memanfaatkan ruang yang ada saja secara efisien.
"Ada apa sih Ik kok tumben kamu ngejar-ngejar ketemuan Mbak Ica?" tanya Uya selepas Bu Kus mengakhiri kuliahnya siang ini.
"Ada deh...", jawabku sekenanya. "Yuk, cepetan!" ajakku sambil berdiri duluan. Uya segera mengemasi peralatannya lalu menyusulku bangkit dari bangkunya.
Kami segera melangkah keluar ruangan, Vita yang se-kost-an dengan Uya turut pula membuntuti kami berdua. Tak sia-sia kami melangkah cepat-cepat sebab kantin masih belum terlalu ramai. Kutemukan Ica seperti biasa di sudut ruang kantin, tempat favoritnya.
"Udah sana Ya' mo pesen apa! Aku es kopi aja segelas!", kusuruh Uya dan kutinggalkan dia berdua bersama Vita tanpa peduli mau pilih tempat duduk sebelah mana. Aku ngeloyor mendekati Ica, mengambil satu kursi yang masih tersisa di dekatnya. Dua kursi yang lain telah diduduki Anty dan Lista, kawan satu gank-nya Ica - satu angkatan.
"Asyiii...k, ada yang mau ntraktir nih!" seru Ica melihatku duduk berhadapan dengannya. Anty dan Lista ikut girang mendengarnya, tampak dari senyum dan mata mereka yang berbinar. Dasar cewek! Maunya ngirit pengeluaran aja... Gerutuku dalam hati.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176