Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

Kusambut kepalan tangannya dengan pukulan pelan kepalan tangan pula, tanda sepakat. Kost Andi memang tetanggaan dengan kost Yuna, kira-kira hanya sekitar 70 langkah. Kost Andi mudah dicapai karena posisinya di tepi jalan raya utama menuju kampus, sedang kost Yuna agak masuk ke dalam, melewati lorong sempit yang berkelok-kelok.

"Bu, fotokopi lagi ya... Udah saya batesin tuh !" pintaku kepada librarian yang berdiri di belakang meja kerjanya. Di situ ada pula 3 mesin fotokopi lengkap dengan operatornya.

"Kamu tuh fotokopi melulu ! Beli aja di koperasi depan ada tuh, biar bisa jadi pegangan nanti sampai lulus kuliah !" katanya saking hapalnya kelakuanku yang rajin fotokopi dari semester 1.

"Peace bu...", kataku sambil tersenyum sambil mengacungkan dua jari, telunjuk dan jari manis. "Anak kost meski berhemat bu..."

"Kamu nggak ambil beasiswa ?"

"Beasiswa prestasi saya anti Bu, beasiswa tuh buat yang kurang mampu seharusnya menurut saya".

"Gitu ya ?"

"Iyalah, lihat aja daftar penerimanya ! Kawanku sefakultas, udah ortunya tajir, masih diongkosin negara pula kuliahnya ! Dipakai buat beli hape noh duit beasiswanya..." kataku berapi-api kalau sudah bersentuhan dengan idealisme seperti ini.

"Tapi kalau nggak berprestasi juga percuma dong dikasih beasiswa ?!" katanya beralibi.

"Ya maksudku yang kurang mampu dan berprestasi gitu bu. Jadi penekanan istilah beasiswa jangan di prestasinya, tapi di kurang mampunya. Prestasi tetep jadi acuan seleksi, tapi kondisi ekonomi lebih dulu jadi prioritas penentuan kriteria calon penerima. Yah..., ini opini saya aja sih Bu... Ibuk mau setuju boleh, kagak juga ndak kenapa-napa..." jelasku panjang lebar sok intelek.

"Betul juga sih... Eh, ini mau berapa kali fotokopinya ?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun