Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

Kuncoro kulihat masih betah banget ngobrol di pesawat telepon wartel. Kuperhatikan dari tadi sudah empat kali dia ganti nomor tujuan, kusimpulkan juga dari kumpulan stroke tagihan untuk KBU 5 yang dijajar di atas meja petugas operator. KBU adalah singkatan dari Kamar Bicara Umum, tiap bilik yang dilengkapi 1 pesawat telepon. Sedang angka menunjukkan urutan baris bilik di ruangan wartel. Jadi Kuncoro sedang pakai pesawat telepon di dalam bilik urutan ke - 5.

Operator wartel dekat gang II ini sudah familier denganku dan Kuncoro dari sejak awal kami tinggal di kost di sini. Hanya ada dua operator yang terbagi dalam dua shift jaga. Pertama adalah pemiliknya sendiri, Mas Marcel sebutannya, nggak tau nama aslinya. Kedua adalah anak buahnya, namanya Mas Joko. Mas Marcel jatahnya jaga siang, jamnya semau dia sendiri. Mas Joko biasa tertib mulai jam 5 sore dan selesainya kondisional, tapi tak sampai lebih dari jam 11 malam.

Indikator jam di layar komputer operator menunjukkan pukul 20.25 WIB, aku duduk di samping Mas Joko. Ngobrol kami berdua ngalor-ngidul (berbagai topik bahasan) sambil merokok seperti biasa. Dari bahasan teknologi nyampe bahasan mistis biasanya, kali ini masih di bahasan teknologi. Kebetulan harga hape sudah mulai terjangkau gegara barang second yang makin banyak beredar asal dari pelabuhan.

"Emang harga berapa yang seperti itu Mas ?" tanyaku sambil menunjuk hapenya yang tergeletak di meja.

"Paling sekarang cuma 600 ribuan, padahal dulu belinya 2 jutaan", jelas Mas Joko.

"Terus kartu perdananya ?"

"Ada tuh 300 ribuan yang merah, yang kuning 150 ribuan, mau ?"

"Hahaha..., hape ne wae (hp-nya saja) aku belum punya mas..."

"Yen gelem (kalau mau) berburu barang second di bawah lumayan miring harganya Ik, tapi ya harus hati-hati milihnya..."

"Emang nyampe berapa miringnya ?"

"Kisaran 250 - 500 ribuan banyak".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun