Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

"Lhah..., arah ke mana-mana juga lewat depan perpus kan bisa !", jawab Andi.

"Terus motorku piye (gimana) ?"

"Udah, biarin aja dibawa Yuna. Dia lagi njemput ortunya di terminal katanya tadi".

"Oalah..., gak crito dekne nang aku (dia nggak cerita ke aku) waktu pinjem motor tadi. Jadi ortunya main ke sini tha ?"

"Iya, tadi sebelum akhirnya pinjem punyamu, dia pinjem aku dulu. Tapi kubilangin kalau aku juga lagi butuh pakai motor siang ini juga".

Sama Andi cerita, sama aku kok dia gak cerita alesannya pinjem motor. Sentimen tuh anak ! Gerutuku dalam hati.

Andi seperti tahu gerutuku itu, katanya : "Kamu tadi pas dimintai tolong kan lagi sibuk ngejar bikin revisi laporan, Yuna takut ngganggu paling..."

"Wis tha ayo cepetan (sudahlah, ayo buruan) !"

Aku segera bangkit berdiri dan mengikuti langkah Andi menuju motornya yang terparkir di paling ujung deret parkiran motor depan Dekanat. Meluncurlah kami berdua sejurus kemudian di atas motor jenis sport yang boncengannya begitu miring ke depan, membuat siapapun yang membonceng pasti nempel bersentuhan dengan bagian punggung pengemudinya.

Sampai di kanopi depan gedung perpustakaan, Andi menghentikan motornya, aku segera turun. Kutepuk pundaknya dan ucapkan terimakasih.

"Ntar selesai urusan, ke kostku aja. Kita bareng cari motormu, paling posisinya di kost Yuna. Sekalian minta oleh-oleh ortunya", kata Andi sambil mengacungkan kepalan tangan dalam posisi mendatar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun