"Aik", balasku ja-im (jaga image)
"Eni...", katanya lagi gantian kepada Yuna dengan uluran jabat tangannya lagi.
Yuna yang berdarah Sumatra pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Sekalipun culun, si bocah ini menyimpan wajah manis yang mengundang gairah menggoda. Dijabatnya tangan Eni tak segera dilepaskan sambil berkata dalam nada rayuan : "Yuna. Emmm..., Eni siapa kepanjangannya?"
"Eni Rahmawati kak..."
"Ambil jurusan apa?"
"Saya di administrasi niaga kak..."
"Politeknik dong ?!" sambung Yuna. Yang ditanya mengangguk malu-malu.
"Eeeh, sudah..sudah!" bentak Ica sambil memaksa lepas jabat tangan Yuna - Eni, bermaksud melindungi junior kostnya dari rayuan berbahaya. "Sana! Cepet dikit ya En...!"
"Iya kak !" jawab Eni tegas, kesadarannya pulih oleh bentakan Ica. Loloslah dia dari nada rayu Yuna setelah sempat terbuai.
"Eiiit !!!" cegahku yang dari tadi was-was. "Yang satu kardus..."
"Yang satu kardus kasihkan Mbak Restu! Bilang kalau itu dari Mas Aik...!" potong Ica.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176