Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

Dikliknya perintah kembali ke tampilan sebelumnya hingga akun Restu lagi lalu berhenti. Dibacanya nama profil lagi dengan teliti. Aku sendiri penasaran apa maksud Kang Yayat.

"Kawan Bapak yang kabarnya selalu ngikutin ini namanya Restu ya ?" tanyanya kemudian.

Aku mengangguk sekali ditanggapinya dengan mengangguk berkali-kali alias manggut-manggut.

"Opo'o (apa maksudmu) Kang ?"

"Ini ma'af-ma'af sebelumnya ya..., Bapak boleh percaya boleh tidak..." kata Kang Yayat merendah, gaya khas orang sini jika sudah menyangkut keyakinan masing-masing, bikin aku makin penasaran.

"Ada mitos ???" tanggapku segera, mengingat di distrik area sini denger-denger kaya sekali dengan mitos, terutama yang Banyuwangi.

"Mungkin perlambang itu Pak Tri...".

"Lambang opo' o...?"

"Pak Tri diperjalankan dari Jawa Barat hingga Jawa Timur itu mungkin untuk meminta "restu" leluhur bumi Jawa. Pak Tri mungkin di kehidupan sebelumnya banyak melakukan pengrusakan di bumi Jawa...", jelas Kang Yayat panjang lebar dan bikin aku tertegun.

"Wah, wah, wah...boleh juga nih Kang Yayat ! Ada lagunya tuh..."

"Hehehe...Ma'af ma'af lho Pak..hehe...", katanya dengan menelangkupkan kedua telapak tangan di dadanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun