Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

"Sikap itu mungkin sebuah bentuk usaha Restu merubah sikap Ik, dia pengin dapat respon dari kamu. Waktu SMA dulu dia agak badung. Dia sering melawan nasehat Bapak - Ibunya karena beda prinsip".

Aku teringat percakapanku dan Restu pertama kali saat berkenalan, dia memang menceritakan perbedaan prinsipnya dengan orang tua.

"O ya? Bukannya sekarang masih?"

"Kamu tau dari mana? O..., Restu udah cerita ya...? Ya berarti betul, dia pengin dapat respon dari kamu. Dan dia berhasil!" kata Ica sambil tertawa kecil. Geli campur bangga atas usaha junior kostnya.

"Oke oke, aku paham sekarang", kataku manggut-manggut. "Cuman itu saja rahasia yang mau kau sampaikan? Kalau Restu itu dulunya agak badung. Rugi dong aku bela-belain beli kue spesial malam ini..."

Ica makin keras tertawanya melihat mimik mukaku mengkerut tanda kecewa.

"Badungnya Restu itu karena pengaruh dari mantan pacarnya Ik, ini rahasia yang mau kusampaikan. Aku merasa perlu menyampaikan karena kamu kawan yang baik Ik, dan Restu aku sayang sebagai kawan sekamar kost yang sudah kuanggap seperti adik sendiri".

"Lanjut !" kataku mempersilahkan Ica agar lebih detil ceritanya.

"Intinya saja ya Ik, detilnya nanti kan Restu bakal cerita sendiri. Jadi mantannya Restu itu anak badung yang kelewat badung, arogan dan ugal-ugalan. Di semester awalnya Restu, mantannya itu dua kali main ke sini. Yang pertama kali, aku sendiri yang nemenin Restu menemuinya di sini. Restu yang meminta aku buat nemenin, dia ketakutan tapi tidak tega menolak kedatangan mantannya yang sudah jauh-jauh dari luar kota. Ya ampun Ik, nggak ada sopan-sopannya si mantannya Restu !"

"Masih pacaran apa sudah pisahan mereka waktu itu?" tanyaku penasaran.

"Sudah pisahan Ik, tapi sikapnya itu seolah-olah masih memiliki Restu."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun