"O..., jadi udah biasa ya kamu ada yang nganter ke kampus?"
"Ya kawan-kawan kost itu biasanya. Kadang Mbak Lista, kadang Mbak Hasti, kalau Mbak Ica memang ndak pernah wong (orang) dia nggak bisa naik motor".
"Kawan cowok nggak pernah ?" pancing tanyaku.
Restu tersenyum dan menggeleng spontan. Aku masih belum percaya, diam kutatap wajahnya yang menunduk. Diamku sesaat lamanya mungkin membuatnya bertanya-tanya sehingga diangkatnya lagi dan membalas tatapanku.
"Apa? Nggak percaya? Ya udah terserah...", jawabnya atas tatapan ketidakpercayaanku.
Aku masih tetap diam dan menatap matanya, berharap ada lagi imbuhan pernyataan.
"Iya, banyak yang nawarin. Kan aku udah pernah cerita kalau aku banyak yang naksir... Tapi kutolak !", imbuhnya, muncul juga akhirnya.
"Kenapa ?"
"Males !"
"Kalau kawan sekampus ?"
"Kalau dianterin pulang pernah. Atau saat rame-rame pelesiran ke bawah".
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176