Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:https://paragram.id/berita/kata-kata-cinta-segitiga-ini-pasti-pas-buat-kamu-deh-4910)

"Gak usah, malah gak konsen aku yen dikancani (kalau ditemenin) !"

"Yo wis (ya sudah), butuh apa ? Pulpen gambar ? kertas kalkir ? ..."

"Rokok aja !"

"Oke, mau disponsori merk rokok apa ?"

"Hahaha...! Eh, tembakau kalau bisa !"

"Alaaahhh..., gampang kuwi (itu) ! Takpesenke si Agung, bapaknya kan juragan tembakau tuh...!"

"Wah, iya bro ! Boleh, boleh..."

Obrolan kita akhiri dengan kesepakatan tembakau orisinil terbaik dari daerah Agung. Sepertinya tak perlulah kujelaskan detil siapa Agung itu, hanya salah satu kawan sesama hobiis pendaki gunung. Puji-pujian di beberapa tempat ibadah sudah mulai bersahut-sahutan, tanda mau masuk waktu subuh. Kami selesaikan minuman teh khas Sebeh yang masih tersisa sampai tetes terakhir seperti biasa. Nikmatnya rasa teh Sebeh ini bagi kami berdua terlalu mubazir untuk di sia-siakan, sudah kadung nyandu di lidah. Sebeh sendiri juga tampak tengah beberes, kami bantu menggulung tikar-tikar yang tergelar di beberapa titik sebelum berhitung bayar dan berpamitan. Edi lebih dulu berpamitan, melangkah pulang segera untuk melanjutkan revisi gambarnya. Aku menyusul tak lama kemudian setelah terima uang kembalian, kutinggalkan Sebeh yang kembali sibuk beberes.

"Beh, ojo lali (jangan lupa) ! Mantera pemikat cewek biar nempel terus kayak perangko !" seruku sambil menoleh kembali ke arahnya, refleks saat sudah dapat sepuluh langkah berjalan.

"Woo..., beres Mas !" sahutnya serius dalam keluguan.

Candu Terbaik di Dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun