"Emang mau balik lagi ke kampus ?"
"Iya kayaknya".
"Kan nggak penting kerjaannya, ngapain buru-buru ?"
"Enggak, nggak buru-buru. Lagian motor dipinjem si Ano, tadi sms dia."
"Terus ? Kenapa nggak mau ngelanjutin cerita ?"
"Nggak cukup waktunya Res..., aku nyampe jam 9 aja rencananya. Tinggal ada waktu 1 jam, gak bakalan tuntas".
"Emang di lab ada siapa aja temennya ?"
"Lagi rame, lantai 1 sama 3 ada yang pakai malam ini buat penelitian. Cuma lantai 2 yang gelap-gulita tadi".
Kami saling diam kemudian, sudah kuminta dia agar gantian cerita dan dijawabnya dengan menggeleng. Sekarang malah asyik dia mengamati telapak tangan kananku yang dipegangnya dari tadi. Kugerakkan tangan kiriku membelai rambutnya yang terurai, kurapikan agar tak banyak yang menutupi wajahnya.
"Mas, aku mau nanya ya...?"
"Soal ramalan telapak tangan lagi ? Ogah ah !"
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176