Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas di Bayon, tour selanjutnya ke Ta Phrom. Tukang tuk-tuk mengatakan, Ta Phrom merupakan paket wisata terakhir di komplek candi di Angkor.

Saat berada di Ta Phrom ada sebuah bangunan yang dikerubuti oleh wisatawan. Menarik di candi ini adalah adanya pohon ukuran besar tumbuh di atas bangunan candi dan akarnya melilit bangunan itu. Candi ini dibangun oleh Jayawarman VII dan digunakan sebagai tempat pendidikan Budha Mahayana.

Selepas menjelajahi dan menyusuri komplek candi-candi itu, Ribo mengatakan, "puas dengan wisata di Siem Reap."

****

Menjelang sore, bus yang dinaiki Ribo dari Pnom Penh, Kamboja; telah masuk Kota Ho Chi Minch, Vietnam. Suasana khas dari Ho Chi Minh, sebagaimana diberitahu oleh temannya benar adanya bahwa di kota terbesar di Vietnam itu jalan-jalan dipadati oleh sepeda motor. Sepeda motor menjadi pilihan masyarakat di kota yang dulunya bernama Saigon itu. Pilihan menggunakan sepeda motor bisa jadi alasannya sama dengan alasan orang Indonesia, yakni lebih cepat, efektif, dan efisien.

Meski demikian, pemerintah setempat juga menyediakan sarana transportasi umum, bus. Bus yang melayani masyarakat mempunyai jalur yang menyeluruh. Layanan yang diberikan juga lebih baik daripada angkutan umum di Jakarta. Bus jarang penuh sehingga sulit kita lihat ada penumpang yang berdiri. Tarifnya pun terbilang murah, dari 7.000 dong hingga 6.000 dong, mata uang Vietnam. Kalau di Indonesia antara Rp3.000 hingga Rp4.500.

Berbekal brosur soal Ho Chi Minh dari internet, Ben Thanh Market merupakan tempat yang sering dijadikan titik kumpul para wisatawan asing dan backpacker. Dan tujuan itu Ribo sampaikan kepada kernet bus. Tanpa banyak berkata, kernet itu hanya menganggukkan kepala.

Pada sebuah titik, bus berhenti dan memberi kode kepada Ribo untuk turun. Rupanya dia tidak sendiri, ada dua cewek dari Filiphina yang juga turun. Kernet pun mengatakan untuk mengikuti mereka sebab mempunyai tujuan yang sama. Beruntung dari perkenalan ini, sebab Ribo bisa bersama mereka menuju ke arah yang sama. Obrolan terjadi seputar backpacker.

Dalam perjalanan menuju Ben Thanh terlihat semakin menyakinkan bahwa jalan-jalan di Ho Chi Minch, di dalam kotanya tak terlalu lebar. Ada yang digunakan satu jalur, ada pula yang dua jalur dan semua dipenuhi oleh sepeda motor. Tak lama akhirnya taxi yang ditumpangi oleh Ribo dan dua cewek dari Filiphina itu tiba di Ben Thanh. Ribo turun dari taxi, sementara dua cewek dari Filiphina tadi meneruskan perjalanan untuk mencari alamat yang dituju. "Saya mencari alamat kawan," ujar salah satu di antara mereka.

Berada di Ben Thanh, serasa seperti di Jl. Malioboro, Jogjakarta. Ben Thanh Market seperti Pasar Beringharjo, di mana di tempat itu banyak dijual baju tradisional, kaos, makanan, minuman, dan berbagai barang seni semuanya khas Vietnam. Bila malam tiba, pasar itu tutup namun di luar suasananya tetap ramai. Banyak pedagang kaki lima yang menjual aneka pakaian dan kaos khas seperti bergambar bintang emas, palu arit, gambar Paman Ho, dan kaos bertuliskan Saigon, Ho Chi Minh, I Love Vietnam, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu keramaian tercipta, banyak pedagang makanan, buah-buahan, beer, bahkan ada yang menawari pijat. Suasana yang demikian membuat Ben Thanh ramai dengan wisatawan asing. Terlihat wisatawan dari Eropa, China, Jepang, Korea, Malaysia, hilir mudik di tempat itu. Ho Chi Minh merupakan tempat wisata pilihan bagi orang Malaysia, terbukti di jalan-jalan di sekitar pasar, terdapat banyak rumah makan halal ala Malaysia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun