Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kak, sudah kak, biarin saja mereka yang usil dan iri pada kita, mari pulang saja," ujar Tinh dengan muka agak cemas. Dipo mengangguk dan dengan menggandeng tangan Tinh yang panjang semampai bergegas meninggalkan tempat itu.

****

            Di ruang tunggu rumah sakit, terlihat Nguyen Van Manh gelisah. Ia berjalan mondar-mandir. Sedang kedua anaknya, Tran dan Bui, tengah tertidur di kursi panjang. Mereka berada di rumah sakit tempat untuk menunggu proses kelahiran anak ketiga. Istrinya, Thu Pham sedang berada di ruang tengah rumah sakit. Ia sedang ditangani seorang dokter dan dua bidan. Kandungannya telah berusia 9 bulan lebih. Dengan perhitungan itu, sudah saatnya Thu Pham melahirkan anaknya secara normal.

            Di tengah rasa tegang, cemas, dan gelisah, tiba-tiba terdengar suara lengkingan jerit tangis seorang bayi. Suara itu memecah kesunyian hari menjelang larut. Mendengar suara jerit tangis bayi itu, Nguyen Van Manh langsung bersyukur, "terima kasih ya Tuhan." Sementara dua anaknya tak peduli dengan apa yang terjadi pada malam itu sebab mereka lelap dalam tidurnya. Mereka lelap tak tahu bahwa mereka telah mempunyai adik baru.

            Dari ruang tengah keluarlah seorang bidan yang menggendong bayi montok, mungil, dan masih berwarna merah. Nguyen Van Manh segera berlari menuju bidan yang tengah berjalan mendekati dirinya. Wajah gembira terpancar dari mukanya.

"Anak bapak lahir selamat dengan jenis kelamin perempuan," ujar bidan itu sambil memperlihatkan sang jabang bayi. "Syukur, terima kasih ibu bidan," ucap Nguyen Van Manh dengan senang.

"Boleh saya membesuk istrinya saya?"

Bidan itu mengangguk dan selanjutnya membawa putri pasangan Nguyen Van Manh dan Thu Pham itu ke ruang yang diperuntukkan khusus bagi bayi.

Di ruang tengah, Nguyen Van Manh melihat keringat membasahi wajah istrinya. Ia segera membersihkan keringat itu dengan kain yang dibawa. Meski terlihat kelelahan setelah melakukan proses melahirkan anak ketiga, Thu Pham gembira. Dirinya merasa senang sebab proses itu dilalui dengan normal. Dirinya membayangkan bagaimana bila proses kelahiran itu bila berjalan tak semestinya, di tengah hidup di pengungsian, hal demikian tentu akan merepotkan dokter, bidan, suaminya bahkan bisa mengancam hidupnya.

"Kita harus bersyukur semua bisa berjalan dengan normal," ujar Nguyen Van Manh saat dihadapan istrinya.  "Ya pa, saya juga merasa sehat tanpa banyak mengeluarkan darah," istrinya menimpali.

"Saya sudah mempersiapkan nama anak kita, baik untuk laki-laki atau perempuan," ujar Nguyen Van Manh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun