Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sarah yang jatuh, langsung ditarik ke pinggir jalan. Dalam posisi seperti itu, Sarah berteriak minta tolong, "tolong, tolong, tolong." Teriakan itu dilakukan untuk memancing perhatian orang. Teriakan itu sepertinya menjadi hampa sebab jalan yang biasanya ramai, hari itu sepi dan lengang.

Sarah terus ditarik hingga pinggir jalan, pakaian yang membalut tubuhnya bagian punggungnya sobek karena bergesekan dengan tanah kasar bercampur batu. Ia mencoba menahan tarikan itu dengan memegang tanah atau bebatuan yang berada di kanan kirinya. Ups, sebuah batu berukuran sedang bisa digunakan untuk menahan tarikan beberapa pemuda berangas itu namun tarikan itu sangat kuat sehingga batu itu tercerabut dari tanah. Batu yang tercerabut dari tanah itu beralih digenggamannya. Secara sadar Sarah menggunakan batu itu untuk menghalau pemuda berangas. Dilemparkan batu itu, "wussss...."

"Blakkkk..." Terdengar benturan antar batu dengan kepala salah seorang pemuda.
            "Aduuhhhh..." Teriak pemuda itu mengadu kesakitan.

Pemuda yang tertimpuk batu itu melepas tarikan, di saat tarikan yang menyeret tubuhnya tidak sekuat sebelumnya, Sarah terus berontak. Meski tarikan itu tak sekuat sebelumnya namun secara tak sadar Sarah sudah berada di semak-semak.

Sadar jiwanya terancam, ia terus berteriak minta tolong sambil melawan sebisanya. Teriakan Sarah itu terdengar sangat keras sehingga para pemuda membekap mulutnya. Setelah Sarah bisa dikendalikan, dengan dibekap dan dipegangi tangan serta kakinya, membuat posisinya terlentang,  Tam menghampiri.

Dengan berjongkok menghadap muka Sarah, Tam tersenyum, "kamu akan kuhamili dan aku akan menikahimu."

"Tidak mau, tidak mau," teriak Sarah histeris.

Tam tidak peduli dengan teriak itu dan ia berdiri dan selanjutnya menggagahi. Ketika Tam sudah duduk di perut Sarah, tiba-tiba sebuah tendangan menghatam mukanya, "blaaakkkk..." Tam terjengkang dan pemuda yang membekapnya itu langsung tercerai berai. Sarah pun langsung bangun dari posisinya dan terlihat Ribo berada di sampingnya.

"Kak.....," seru Sarah.

Ribo langsung menggandeng Sarah dan berlari meninggalkan semak-semak itu. Melihat Sarah lari diselamatkan Ribo, Tam yang selepas kena tendangan itu langsung berteriak, "kejar...." Beberapa pemuda itu langsung memburu Sarah dan Ribo. Sarah dan Ribo pun terus berlari menyusuri jalan itu menuju ke tempat yang aman. Nafas terengah-engah keluar dari hidung dan mulut Sarah. Di tengah lari untuk menyelamatkan diri, terdengar suara orang mengejar. Melihat hal yang demikian, Sarah terlihat gugup dan pucat, "kak bagaimana nih," ujarnya dengan ketakutan.

"Tenang, ada kakak," ujar Ribo menenangkan kecemasan Sarah. Karena langkah Ribo lebih cepat daripada Sarah dan ketika itu Sarah digandeng Ribo maka, Sarah terjatuh. "Auuuwwww..." teriak Sarah saat dirinya terguling.  Ribo menghentikan langkah dan segera menolong. Setelah Sarah bangun dari jatuhnya, mereka hendak berlari kembali namun beberapa pemuda itu telah mengepungnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun