Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah rasa penasaran itu, tiba-tiba dari sebuah kamar terdengar rintihan mengiba yang mengatakan, "tidak mau pulang, tidak mau pulang, saya di sini saja." Mendengar hal yang demikian, Ribo langsung kembali masuk ke kamar untuk menghindari salah sangka. Tak lama kemudian rintihan berganti dengan kalimat, "pak tolong kami belum makan, pak tolong kami belum makan."

Ribo yang sudah berada di dalam kamar heran dengan rintihan itu, mengapa ia merintih seperti itu? Tak lama kemudian dari kamar sebelah keluar Sarah, ia masuk ke kamar di mana rintihan itu keluar. Selanjutnya terdengar, "mama, mama, sadar mama."

"Mama, ini Sarah."

Setelah Sarah mengatakan demikian, suara rintihan itu tak terdengar lagi. Mengalami hal yang demikian, Ribo menjadi sedikit ciut nyalinya, jangan-jangan di keluarga ini bahkan di kampung itu ada hal-hal yang tidak beres. Pikirannya menerawang, jangan-jangan Sarah mengajak ke rumahnya untuk mengorbankan dirinya agar kampung itu terbebas dari kutukan setan. Keringat dingin tiba-tiba membasahi tubuh Ribo.

****

Menyerahnya pasukan Vietnam Selatan yang di bantu oleh tentara Amerika Serikat kepada pasukan komunis Vietnam Utara di tahun 1973 menimbulkan kepanikan yang luar biasa di wilayah Vietnam Selatan. Sebagai pihak yang membantu pasukan Vietnam Selatan, Amerika Serikat paling repot dibuatnya. Seluruh warga Amerika yang berada di wilayah selatan lari ke Kedutaan Besar Amerika di Saigon untuk menyelamatkan diri dan meminta dievakuasi.

Ketakutan kepada pasukan komunis rupanya tidak hanya melanda warga Amerika namun juga mayoritas warga Vietnam Selatan, akibatnya mereka ikut lari menyelamatkan diri. Seluruh warga Amerika dan sebagaian warga Vietnam Selatan bisa dievakuasi lewat kapal-kapal Amerika yang disiapkan untuk operasi penyelamatan warga.

Warga Vietnam Selatan takut kepada pasukan komunis bisa jadi mereka trauma pada masa Perang Vietnam sebelumnya. Di mana banyak penduduk yang berada di kampung-kampung dibantai oleh tentara Amerika dengan tuduhan membantu pasukan komunis. Jangan-jangan dengan masuknya pasukan komunis, warga Vietnam Selatan akan dibantai dengan tuduhan ikut membantu tentara Amerika.

Wilayah Vietnam Selatan dikepung oleh pasukan komunis dari arah utara dan barat. Mereka sebenarnya bisa lari ke arah barat, Kamboja, namun negara itu juga dikuasai oleh pasukan komunis. Untuk bisa menyelamat diri, mereka tinggal di luar Saigon dan wilayah-wilayah selatan lainnya, langkah yang dilakukan adalah dengan menaiki perahu kayu dengan tujuan pertama adalah meninggalkan daratan Vietnam Selatan, selanjutnya tergantung gelombang hendak ke mana akan membawanya.     

Nguyen Van Manh dan Thu Pham yang baru memiliki dua anak kecil, Tran dan Bui, pun panik. Ia bersama warga kampung lain ikut menyelamatkan diri. Sekitar 40 orang bergegas menuju ke arah pantai. Mereka berpikir di pantai ada perahu yang akan digunakan untuk meninggalkan kampung halamannya.

Antara berjalan cepat dan berlari mereka menyusuri hutan-hutan. Di tengah rasa takut dalam perjalanan mereka sering mendengar letusan senjata secara beruntun. Terlihat Nguyen Van Manh menggendong anak laki-lakinya, Bui; dan Thu Pham menggendong anak perempuan, Tran. Warga kampung lain yang memiliki anak juga menggendongnya agar gerakannya menjadi cepat tidak terkejar oleh pasukan komunis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun