Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti dirinya saat menjadi manusia perahu, ia mengalami penderitaan. Banyak orang yang berada di perahu itu tidak kuat menahan rasa haus dan lapar sehingga akhirnya jatuh sakit. Di antara penumpang perahu yang jatuh sakit hingga akhirnya meninggal adalah mamanya Tinh.

"Mama jangan tinggalkan Tinh," ujarnya sambil menangis tersedu-sedu saat jenazah mamanya itu dilarung ke laut.

"Tenang sayang masih ada papa," ujar papanya menenangkan Tinh sambil memegangi badannya. 

Sebelum lari menyelamatkan diri dari Vietnam Selatan, mamanya memang sudah sering sakit-sakitan. Sakitnya bertambah parah saat berhari-hari berada di lautan dengan kondisi yang memprihatinkan. Kematian mamanya, membuat Tinh sedih sampai-sampai ia juga sakit saat di perahu. Kepedihan semakin menyakitkan ketika perahu yang ditumpangi bocor akibat diterjang gelombang besar. Untung dalam kondisi yang gawat itu kapal perang TNI AL tak jauh darinya sehingga semua bisa diselamatkan.

"O, ada, saya temani ya untuk cari daun pepaya," ujar Thu Pham saat Tinh menanyakan di mana mencari daun pepaya.

"Kebun pepaya tak jauh dari pertigaan."

"Kak Thu tidak sibuk bantu Tinh," ujar perempuan berambut panjang dan tinggi semampai.

"Sudahlah tidak usah pikir kakak," kata Thu Pham sambil memegang tangannya.

"Kita di sini adalah saudara, jadi kalau ada yang sedih semuanya harus merasakan sedih. Begitu sebaliknya."

Kedua perempuan itu berjalan menuju kebun pepaya. Di sepanjang perjalanan ia berpapasan dengan para pengungsi lain yang memiliki kesibukan lain. Mereka saling menyapa dan menanyakan kabar.     

Tiba di kebun pepaya, dilihatnya daun-daun pepaya yang dirasa segar. Kebun pepaya terdiri dari puluhan pohon itu membuan Tinh dan Thu berkeliling. "Itu kayaknya yang masih segar dan muda," ujar Thu sambil menunjuk arah daunnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun