Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata Indonesia, kedua orangtua itu terperanjat dan menatap langsung pada Ribo dengan seksama. Jarak antara Nguyen Van Manh dengan Ribo masih dekat, dengan maju dua langkah Nguyen Van Manh berhadapan dengan Ribo. Secara tiba-tiba, dengan tangan gemetar, Nguyen Van Manh memegang muka Ribo. Ditatap muka Ribo, tiba-tiba dari matanya keluar air mata. Ribo kaget mengapa orangtua yang sepertinya sudah sakit-sakitan itu menangis. Ikut terharu, ia mengalihkan pandangan ke  Thu Pham. Rupanya perempuan  yang rambutnya sudah memutih itu juga ikut menangis.

"Sudahlah papa, itu masa lalu," ujar Sarah tiba-tiba.

"Hah, masa lalu?" Ribo bergumam dalam hati. Teka-teki dari Sarah dan keluarganya membuat semakin penasaran dirinya. "Apa yang terjadi dengan masa lalu kedua orangtua itu sehingga membuat dirinya menangis saat berada di depannya?" beribu pertanyaan muncul di pikiran Ribo.

***

Sunset di salah satu pantai yang dekat rumah Sarah di Pulau Phu Quoc begitu indahnya. Duduk menghadap ke arah matahari yang sedang tenggelam, Sarah menyandarkan kepalanya di bahu Ribo. Mereka menikmati pergantian dari sore menuju malam setelah sebelumnya mereka menikmati pantai itu.

Sebelum duduk santai melepas lelah, mereka berkejaran dan berlarian di sepanjang pantai berpasir putih. Sesekali mereka berada di antara deburan ombak. Hari itu sepertinya hari yang menyenangkan bagi Sarah dan Ribo. Sekat bangsa, agama, etnis, dan bahasa sepertinya tidak menjadi penghalang bagi mereka.

"Matahari sudah tenggelam, ayo kita pulang," Sarah berdiri dari duduknya.

"Lima menit lagi," Ribo masih duduk di atas pasir.

"Ih, sudah malam, kamu kan capek," Sarah ngotot ngajak pulang.

"Kayak nggak pernah lihat sunset saja."

"Emang di pantai Indonesia nggak ada kayak gini?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun