Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya masih mempunyai orangtua, jadi kamu harus ijin padanya," kata Sarah dengan nada yang tinggi.

"Itu pasti. Saya akan meminta ijin kepada orangtuamu untuk meminangmu."

"Aku segera ingin membawamu pergi ke dari sini."

"Aku tidak mau kisah Dipo dan Tinh terulang pada kita."

Mendengar apa yang dikatakan itu, Sarah menatap tajam Ribo. Ia sepertinya mengiyakan apa yang diinginkan Ribo untuk segera membawa dirinya pergi dari Phu Quoc. Sarah pun tak mau nasib yang dialami Tinh dan Dipo menimpa pada hubungan dirinya dengan Ribo.

"Kak, ayo kita pulang," ajak Sarah dengan suara yang lembut. Mulai saat itu Sarah memanggil Ribo dengan diawali kata kak. Ribo mengaguk. Saat hendak meninggalkan tempat itu, beberapa orang tengah mengintip mereka. Mereka berada di balik-balik semak yang rimbun.

***

            Di ruang tamu rumah itu, tengah duduk Nguyen Van Manh, Thu Pham, Sarah, dan Ribo. Di meja terdapat beberapa makanan kecil dan minuman teh. "Gimana kamu senang tinggal di sini?" tanya Nguyen Van Manh pada Ribo dengan suara gemetar. Usianya yang sudah tua membuat dirinya semakin sulit untuk mengungkapkan kata-kata.

"Senang bapak. Di sini sudah seperti di Indonesia," jawa Ribo dengan tersenyum. Ia mengungkapkan jauh-jauh datang dari Indonesia ke Phu Quoc untuk bertemu dengan Sarah. Dikatakan Sarah adalah gadis yang tak hanya cantik namun juga baik dan sudah mengetahui karakter orang Indonesia.

Mendengar kalimat yang mengatakan Sarah tahu karakter orang Indonesia, Nguyen Van Manh, Thu Pham, dan Sarah saling pandang dalam tatapan kosong. Ungkapan yang demikian langsung mengingatkan mereka saat tinggal di Pulau Galang. Nguyen Van Manh dan Thu Pham berpikir apakah Ribo sudah tahu masa lalunya dari Sarah. Nguyen Van Manh berpikir, ah biarlah kalau Ribo tahu masa lalunya. Justru hal demikian yang akan semakin mendekatkan dirinya padanya.

"Bapak, kedatangan saya ke sini juga untuk meminang Sarah untuk menjadi pendamping hidup," ujar Ribo dengan kepala sedikit menunduk.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun