Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Di sana Kak Dipo akan selalu bersama Tinh."

Entah mengapa Tinh tiba-tiba histeris, ia menjerit-jerit sambil meronta-ronta. Menghadapi yang demikian, Dipo memegangi. Ia tidak merasa takut dengan histerianya Tinh. Lain dengan Thu Pham yang terlihat panik. Ia buru-buru memanggil dokter, "dokter... dokter..."

Mendengar ada yang memanggil ditambah dengan ada suara pasien yang menjerit-jerit, dokter didampingi perawat langsung bergegas ke ruangan itu. Melihat pasiennya yang shock itu histeris, ia membisiki perawat. Perawat itu kembali ke ruangan untuk mengambil sesuatu. Tak lama kemudian, perawat itu datang lagi dan menyerahkan sesuatu kepada dokter. Dengan sigap, dokter mengambil tindakan. Dokter mengatakan kepada Dipo agar memegang tubuh Tinh kuat-kuat. Selanjutnya disuntiknya bagian tubuh Tinh. Tak lama kemudian obat bereaksi, tubuh Tinh makin lama makin lemah hingga akhirnya ia seperti tertidur. Dokter memberi obat penenang.

***

"Tenang mas, pelaku sudah kami tangani dengan baik," ujar polisi yang ditemui Dipo. Hari itu Dipo sepertinya ingin membuat perhitungan dengan pelaku pemerkosaan. Amarahnya terbakar karena kekasihnya diperlakukan secara bengal dan berandal.

"Amuk massa yang dilakukan oleh warga pengungsi lain sepertinya sudah membuat ketiga pelaku mengalami luka berat," polisi itu menerangkan kembali.

"Jadi sudahlah mas, semua akan diproses secara hukum dengan tegas."

"Sangat disayangkan kalau anda yang berpendidikan lebih bagus daripada orang-orang di kamp pengungsian melakukan tindakan main hakim sendiri."

Mendengar penjelasan itu, sepertinya Dipo puas dan ia meninggalkan kantor polisi.

***

Sesendok bubur disuapkan kepada Tinh. Setelah bubur itu ditelan, Thu Pham kembali menyuapkan kembali bubur kepadanya. Dua hari berada di rumah sakit, Thinh sepertinya kelihatan membaik. Meski demikian, perasaannya yang terkoyak belum pulih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun