Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Nguyen Van Manh dan Thu Pham bersama Tran dan Bui menempati sebuah barak. Setelah mereka tinggal di tempat itu, hidupnya mulai membaik. Makan dan minum setiap waktunya bisa dinikmati. Bahkan mereka semua mengikuti kursus yang diberikan oleh UNHCR. Kursus itu diberikan agar mereka mempunyai ketrampilan yang suatu saat bisa digunakan.

Kursus yang diberikan itu tak hanya ditujukan agar mereka mempunyai ketrampilan namun juga agar mereka pandai, pintar, dan akhirnya mempunyai etika.

***

Song, Que, Dinh, dan Hoang sedang duduk-duduk di pertigaan sebuah jalan di kamp pengungsian. Di depan mereka terdapat beberapa botol beer. Mereka menikmati minuman beralkohol entah karena sebagai orang Vietnam yang sudah biasa minum minuman itu atau untuk melepaskan kejenuhan selama di barak.

"Mari kita minum beer  ini," ujar Song. Ajakan itu langsung disambut riang oleh yang lain bahkan mereka melakukan tos. Mereka secara kompak mengangkat gelas dan membenturkan gelas-gelas itu. "Triing," begitu bunyi benturan gelas itu terdengar.

Mereka tak hanya meneguk beer itu namun juga bercanda dan ngobrol tak berkesudahan. Beer yang jumlahnya ada beberapa botol itu sedikit demi sedikit mulai habis, seiring itu pula mereka mulai mabuk. Tak heran bila banyak omongan yang ngelantur di antara mereka. "Wuiiih, enak rasanya tinggal di sini seperti di surga," ujar Dinh.

"Di sini makan, minum, dan tidur gratis."

"Sayang tidak ada bidadari yang menemani."

Dinh selanjutnya berjalan dengan sempoyongan menuju ke arah belakang pohon besar di dekat pertigaan itu.

"Mau ke mana kau Dinh?" tanya Hoang dengan suara sumbang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun