Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatap sayu Nguyen Van Manh beralih ke Sarah. Anaknya ketiga itu terlihat menangis.

"Sarah.." ujar Nguyen Van Manh lirih.

"Sebentar lagi papa akan pergi."

"Jagalah mama."

"Saya percaya pada Ribo, untuk itu setialah padanya.

Sambil mengusap air mata yang menetes di pipi, Sarah mengangguk.

Nguyen Van Manh pun memandang Ribo yang dari tadi diam seribu bahasa. Dipegang tangan pemuda itu. "Jagalah Sarah," ujarnya dengan pelan. Mendengar wasiat itu,  Ribo tersenyum dan selanjutnya membalas ucapan itu dengan mengatakan, "ya bapak, saya berjanji akan menjaga Sarah dengan baik dan setia."

Suasan hening terasa setelah Nguyen Van Manh menitipkan pesan kepada ketiga orang itu. Tatapan matanya makin lama makin sayu hingga akhirnya Nguyen Van Manh menutup mata. Melihat hal yang demikian Thu Pham dan Sarah secara reflek memanggilnya, "Papa... Papa... Papa..." Tak hanya memanggilnya namun juga mengguncang-nguncang tubuhnya. Meski sudah dipanggil berulang kali dan tubuh sudah diguncang-guncangkan namun tubuh yang membujur itu tak memberi respon. Suasana histeris pun terjadi. Thu Pham dan Sarah sepertinya sadar Nguyen Van Manh telah pergi untuk selamanya. Ribo dan tetangganya juga merasakan bahwa Nguyen Van Manh telah tiada. 

Melihat hal yang demikian, para tetangga segera menenangkan Thu Pham, sedang Ribo menenangkan Sarah. Dipeluknya tubuh Sarah erat-erat, sambil dibisiki, "tenang sayang,  kalau papa pergi, ia telah pergi dengan tenang."

"Papa sudah bahagia."

"Ikhlaslah kepergian papa."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun