Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setelah kita mabuk mereka melarikan diri.'

"Kejar dan tangkap mereka!!" Dengan suara lantang Tam menyuruh para pemuda itu untuk memburu Bui, Ribo, dan terutama Sarah. Para pemuda itu langsung berlari menuju arah ke mana ketiga orang itu meninggalkan mereka.

***

"Kak capek," ujar Sarah saat mereka berlari menuruni bukit.

"Tenang Sarah, sebentar lagi kita tiba di tempat aman," Ribo menenangkan.

"Iya, kita harus mempercepat langkah," tambah Bui.

Di saat mereka berlari, terdengar suara gemerunduk orang yang mengejar. Para pemuda itu berlari kencang agar buruannya itu tidak hilang. Terdengan suara, "kejar... tangkap..." Seketika angan-angan Bui melintas saat ia bersama kedua orangtua dan warga kampung lari menyelamatkan diri saat perang saudara di Vietnam. Mereka sekuat tenaga lari menuju ke sebuah pantai agar bisa meninggalkan tempat itu. Dalam kondisi yang sulit, ada saja rintangan yang membuat pelarian mereka menuju ke pantai terhalang.

Mereka bertiga terus berlari. Suara orang mengejar pun semakin mendekat. "Capek kak," suara Sarah meratap kembali terdengar. Ribo dan Bui bingung menyikapi bagaimana bisa mengatasi rasa capek Sarah.

"Ok ambil nafas sebentar," ujar Ribo dengan tenang.

"Biar mereka saya hadapi kalau sudah dekat," ujar Bui yang sepertinya sudah pasrah bila gerombolan pemuda mengepung dan menangkapnya. Rupanya dugaan Bui benar, tiba-tiba gerombolan pemuda itu telah berada di dekat mereka.

"Mau ke mana kalian?" ujar pemuda bertumbuh tambun dengan suara bengis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun