Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafkan aku ke sini. Aku masih rindu pada Tinh."

"Pasti kamu mencari aku soal kerja ya."

Dipo masih terpukul atas kepergian Tinh sehingga dalam beberapa hari-hari, ia tidak konsentrasi dalam tugasnya. Dirinya tidak hanya sering meninggalkan kantor namun juga sering melamun saat berada di depan komputer.

"Sudahlah Dip... Kuatkan imanmu," Hang berkata demikian sambil memegang pundak Dipo.

"Ingatlah masa depanmu lebih penting sekarang."

"Tadi pak boss mencari kamu."

Mendapat kabar yang demikian, wajah Dipo tetap datar. Biasanya wajahnya kaku kalau dipanggil pak boss. Sebab masalah yang dibahas selalu serius dan penting.

"Ya mari kita ke kantor," ujar Dipo dengan datar menanggapi kabar itu.

Kedua orang itu melangkah meninggalkan makam Tinh. Beberapa langkah, Dipo menoleh ke belakang dan dipandangnya makam yang di atasnya masih tersebar bunga melati itu.

***

            Sore itu, tiba-tiba terdengar suara cekakan yang berasal dari tempat kerja Dipo. Cekakan tawa itu berkepanjangan. Mendengar hal yang demikian Hang dan yang lain menjadi heran, mengapa biasanya Dipo yang pendiam dan serius, berubah menjadi cengengesan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun