Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Papa sudah berwasiat menitipkan Sarah pada Kak Ribo."

"Sarah hendak menikah sama Kak Ribo."

Mendengar semua perkataan itu, Tam menjadi panas hatinya. Hatinya yang mengeras menjadi patah. Apa yang dikatakan Sarah itu seolah-olah memutuskan semua harapan sebab dengan blak-blakan Sarah mengatakan akan menikah dengan pemuda Indonesia itu dan pergi meninggalkan Phu Quoc.

Mendengar apa yang dikatakan itu, Bui mematung. Sepertinya ia bisa menerima apa yang dikatakan adiknya itu. Tiba-tiba angan-angan Bui melayang pada masa lalunya. Di Pulau Galang, Bui mengasuh adiknya yang masih kecil itu bermain di sebuah lapangan. Kedua orangtuanya tengah bekerja di ladang.

Di saat Bui mengasuh adiknya itu, tiba-tiba ada seorang pemuda yang mendekat padanya. "Hai adik manis, namanya siapa?" ujar pemuda itu. Dengan malu-malu dan sedikit takut, Bui mengatakan, "nama saya Bui." Pemuda itu tersenyum manis. "Nah kalau adiknya ini namanya siapa?" pemuda itu kembali bertanya. "Sarah," jawab Bui dengan lugu.

"Wowwww nama yang manis," ujar pemuda itu. Tak lama kemudian pemuda itu memberi dua potong coklat. "Ini buat adik-adik ya," ujarnya sambil menyodorkan dua batang coklat itu. "Terima kasih kak," ujar Bui sambil menerima coklat itu. Dirasa pemuda itu baik dan ramah, Bui mulai berani bertanya pada pemuda itu.

"Kakak namanya siapa?"

Mendapat pertanyaan itu, pemuda itu langsung menjawab, "Kak Dipo."

"O Kak Dipo ya," Bui tersenyum mendapat jawaban itu.

"Kemarin saat mama menyebut nama Kak Dipo di depan Kak Tinh. Kak Tinh langsung tersenyum."

Mendengar ungkapan polos dan lugu dari anak itu, Kak Dipo tersenyum riang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun