Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diomelin mamanya, sepertinya Bui tak menghiraukan. Matanya terpejam seperti orang yang sedang tidur. Merasa tak dipedulikan, Thu Pham melangkah menuju ke ke belakang rumah. Selang beberapa menit, ia masuk ke dalam dan membawa ember berisi air. Tepat di depan Bui, ember itu langsung ditumpahkan ke kepala anaknya itu, "byuuurrrrr....."

Seketika Bui langsung gelapan dan mengatakan, "apa-apan sih ma..."

"Itu hukuman bagi anak yang tak peduli pada orangtua," balas mamanya dengan nada sengit.  

      

****

Kapal yang mempunyai panjang 10 meter dan lebar 4 meter itu telah melepaskan tambatannya. Lepas tambatan membuat kapal itu terdorong oleh angin dan ombak menjauhi sebuah pelabuhan tradisional di Vietnam bagian selatan. Setelah mengapung bebas di lautan, nahkoda menghidupkan mesin kapal. Deru mesin kapal menggetarkan badan kapal yang terbuat dari kayu itu.

Dengan posisi mengarah ke selatan, kapal itu bergerak memecah ketenangan permukaan air laut. Kapal bercat hijau diselingi warna merah itu adalah kapal nelayan tradisional. Mereka biasa mencari ikan di laut lepas, Laut China Selatan. Di atas kapal itu ada 8 orang, selain nahkoda dan kaptain kapal, yang lain adalah para anak buah kapal (ABK). Salah satu ABK itu adalah Bui.

Bui bisa bekerja pada perusahaan penangkapan ikan itu saat dirinya luntang-lantung di tepi Sungai Saigon. Ketika duduk di sebuah batu yang teronggok, dirinya didatangi seseorang. "Mengapa di saat orang bekerja kamu duduk-duduk?" tanya orang itu. Mendapat pertanyaan itu, Bui langsung menjawab, "saya menganggur pak. Makanya saya pergi ke Ho Chi Minh dari kampung untuk mencari kerja."

Mendengar apa yang dikatakan Bui, orang itu menjadi tertarik untuk bertanya lebih lanjut. "Kamu lulusan sekolah apa?"

"Saya hanya lulusan SMP pak," ujar Bui.

"Sekolah saya tidak jelas karena saya dibesarkan di Pulau Galang, Indonesia."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun