Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

            "Tinh...," terdengar suara yang lemah dan pelan dari seseorang. Tinh yang berada di ruang tengah barak, asyik menyongket. Suara yang lemah dan pelan itu mengulangi lagi memanggil nama itu. Panggilan yang kedua itu menyadarkan Tinh dari asyiknya menyongket.

"Iya papa," jawab Tinh sambil bergegas menuju kamar di mana orangtuanya itu berbaring lemah. Setelah berada di tempat pembaringan orangtuanya itu, Tinh memperbaiki selimut yang melorot di bawah samping kiri tubuh papanya. Tubuh orang yang terbaring itu terlihat semakin renta, umur pada orangtua itu semakin menua.

"Tinh, sini duduk dekat papa."

Dengan langkah turut, Tinh duduk di samping orangtuanya, wajahnya terlihat haru melihat orang yang telah membesarkan dirinya itu sepertinya dari hari ke hari semakin tak berdaya. Air matanya mulai berlinang ketika melihat wajahnya orangtuanya yang semakin pucat.

"Tinh... papa dengar kamu telah berhubungan dengan seorang pemuda ya, siapa dia?"

Mendapat pertanyaan itu, Tinh kaget dari mana orangtuanya bisa tahu kalau dirinya menjalin hubungan dengan Dipo. "Iya papa," jawab Tinh dengan lembut. Selanjutnya ia menjelaskan siapa pemuda itu.

"O dia dari Jawa, Indonesia," orangtuanya jadi mengerti siapa lelaki itu dan dari mana asalnya yang tengah menjalin hubungan dengan anaknya.

"Dia baik kan, tidak seperti pemuda yang berada di sini yang suka mabuk dan berjudi."

Tinh mengangguk membenarkan apa yang diinginkan oleh papanya agar bila menjalin hubungan dengan seorang pemuda pilihlah orang yang baik tidak suka mabuk dan berjudi.

"Kalau seperti itu papa merestui hubungan kalian."

"Kapan-kapan dia suruh ke sini agar papa bisa melihatnya."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun