Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Saya meminta tolong pada kamu-kamu untuk ikut mencari pemuda itu," kata Bui sambil menunjuk pemuda-pemuda yang berada di depannya.

Tahu rencananya berhasil, Tam senang dan ia tanpa disuruh pun akan membantu mencari Ribo dan akan ikut mengusir bahkan kalau perlu melukainya. Tanpa banyak cakap lagi, mereka pun segera meninggalkan pantai itu.

Ombak menggelegar, sorot matahari memanas, dan butir-butir pasir di laut menyergap terhempas oleh dorongan angin yang bertiup kencang saat mereka tak berada lagi di pantai.

***

            Di sebuah bukit yang menghadap ke pantai, Sarah dan Ribo duduk di sebuah batang kayu besar yang melintang. Dari bukit itu luas samudera membentang di mata mereka. Laut biru terlihat begitu tenang. Dari kejauhan perahu-perahu kayu lalu lalang dengan kesibukan masing-masing. Layar terkembang pada perahu yang beraneka warna seperti pelangi yang memancarkan warna yang serasi.

            Rerindangan daun dari pepohonan, angin menghembus dari daun-daun yang mengibaskan helainya, menambah sedap dan sejuk suasana di bukit itu. Kelebat burung yang hinggap dari dahan ke dahan, membuat Sarah dan Ribo tahan berlama-lama menikmati harinya.

"Sarah," Ribo memanggil kekasihnya itu dengan suara yang lembut.

"Sebentar lagi kita akan meninggalkan Phu Quoc."

"Meninggalkan Phu Quoc berarti kamu menjadi milikku untuk selama-lamanya."

"Kamu sudah siap Sarah?"

Mendengar ungkapan itu, Sarah menatap tajam wajah Ribo. Matanya bening terlihat dengan jelas, bibirnya mungil tertoreh, dan pipinya yang kemerah-merahan terpoles.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun