Â
****
Pemerintahan Vietnam sepertinya tidak peduli saat salah satu warganya, Tran, ketika hendak dihukum mati oleh pemerintah Indonesia. Perempuan itu divonis hukuman mati oleh pemerintah Indonesia karena menyelundupkan heroin 1,1 kg.
Sikap pemerintah Vietnam lain dengan sikap pemerintah Australia, Brazil, dan Perancis yang melakukan protes kepada Indonesia ketika warga negaranya juga divonis hukum serupa.
Australia yang melakukan protes dengan berbagai cara itu akhirnya berhasil, warga negaranya yang melakukan tindakan serupa, hukuman matinya ditangguhkan.
Lihat saja kasus perempuan asal Australia yang bernama bernama Schapelle Leigh Corby. Ia terbukti membawa ganja seberat 4,2 kg saat ke Indonesia lewat Bandara Ngurah Rai, Bali. Namun lihat sikap pemerintahan negara Australia. Pemerintahan negara itu habis-habisan membela Corby agar dibebaskan dari hukuman. Cara yang dilakukan oleh pemerintah negara itu dengan berbagai cara, dari loby-loby tak resmi sampai diplomasi.
Corby yang ditangkap pada tahun 2004 sepertinya menjadi isu yang seksi di Australia sehingga pemerintahan negara itu, dari waktu ke waktu, menggunakan Corby sebagai bahan untuk mendongkrak popularitas calon perdana menteri atau perdana menteri. Sejak Perdana Menteri John Howard, kemudian Kevin Rudd periode pertama, selanjutnya Julia Gilard, ke Rudd lagi, dan di era Perdana Menteri Tony Abbot saat ini, mereka meloby Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Corby dibebaskan.
Loby, diplomasi, bahkan tekanan dan iming-iming bantuan itu rupanya membuahkan hasil. Terbukti Corby dibebaskan bersyarat pada Februari 2014. Pembebasan bersyarat itu diberikan setelah mendapat remisi dan grasi. Potongan hukuman itu tak membuat dirinya harus mendekap di penjara hingga 20 tahun namun sekitar 10 tahun.
Bila pemerintah Vietnam tak mengambil sikap, lain halnya dengan keluarga Nguyen Van Manh. Mereka sepertinya gelisah sebab perempuan yang hendak dihukum mati itu adalah anaknya yang pertama.
"Kak bisakah kamu membebaskan saudaraku dari hukuman mati?" ujar Sarah kepada Ribo dengan suara sendu. Sarah meminta tolong pada Ribo agar saudaranya itu bisa lepas dari hukuman yang menghilangkan nyawanya itu.
"Inilah nasib tinggal di pemerintahan yang lemah," Sarah sepertinya menyesali sikap pemerintahan negaranya yang diam seribu bahasa ketika ada warganya dikenai hukuman mati.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193