Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Di tengah kecemasan dan kebingungan menghadapi Sarah yang sudah kehabisan tenaga dan kejaran para pemuda berandal itu, Ribo mencari akal bagaimana ia bisa menyelamatkan diri. Dilihat sebuah pohon besar yang tak jauh darinya. Dengan cepat ia mengajak Sarah menuju ke tempat itu. Setelah berada di bawah pohon, ia segera menarik Sarah ke balik pohon dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.

Saat mereka sudah dibalik pohon, terdengar gedebukan langkah para pemuda yang mencarinya. "Stop, stop," ujar pemuda bertubuh tambun menghentikan lari mereka. Mereka menghentikan langkah sebab sepertinya kehilangan jejak buruannya. Tak jauh dari pohon besar itu memang ada persimpangan jalan. Untuk menentukan ke mana arah yang harus dituju, pemuda bertumbuh tambun itu melihat ke tanah. Dia berpikir siapa tahu ada jejak Saeah dan Ribo yang membekas dan bisa menjadi petunjuk untuk terus mengejarnya.

Di saat para pemuda itu berdiri tak jauh darinya, kecemasan yang tinggi meliputi Sarah dan Ribo. Sarah dan Ribo yang berjarak 10 meter dari para pemuda yang mencarinya itu khawatir persembunyiannya itu terendus. Agar keberadaannya tidak diketahui, Ribo menutup mulut Sarah. Dalam kondisi yang demikian biasanya Sarah tak sadar mengucapkan sesuatu.

"Kita terus cari mereka," ujar pemuda bertubuh tambun itu.

"Bila tertangkap, kita bunuh yang laki-laki dan kita serahkan yang perempuan pada boss."

"Saya yakin mereka berdua ada di sekitar sini."

"Sebab mereka juga kebingungan di persimpangan ini."

Mendengar apa yang dikatakan itu, keringat dingin bercucuran di tubuh Ribo dan Sarah. Mereka tak tahu apa yang harus diperbuat di saat kondisinya sudah terjepit. Di tengah kebingungan dan kecemasan yang melanda dirinya, tiba-tiba Ribo seperti melihat ada lubang yang menganga di sampingnya. Di mulut lubang itu ada akar-akar yang sepertinya menjadi penutup.

Melihat lubang mengangga seukuran tubuhnya, Ribo langsung teringat pada Terowongan Cu Chi. Sebuah terowongan untuk persembunyian Gerilyawan Vietcong saat betempur dengan tentara dari Amerika Serikat dan Australia dalam Perang Vietnam. Saat mengunjungi terowongan itu, Ribo juga masuk ke dalam sehingga bisa merasakan suasana tempat persembunyian itu. Terowongan sempit itu memang bisa menghilangkan jejak para Gerilyawan Vietcong dari kejaran tentara Amerika Serikat dan Australia.

Ribo berpikir lubang yang ada di sampingnya itu juga terowongan untuk persembunyian Gerilyawan Vietcong. Untuk itu dirinya akan menggunakan sebagai cara menghilangkan jejak.

"Masuk, masuk ke lubang itu," bisik Ribo kepada Sarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun