Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 

 

****

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berganti, para pengungsi dari Vietnam Selatan itu menghabiskan waktunya selama 18 tahun. Di tahun 1996, ada pengumuman bahwa di antara mereka akan ada yang dipulangkan dan sebagaian yang lain dipindahkan ke Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara lainnya.

Mendengar pengumuman dari UNHCR, riuh rendah suara terdengar di kamp pengungsian. Mereka menanggapi dengan sikap yang berbeda-beda. Ketika ada kepastian 5000 orang akan dipulangkan ke Vietnam, kegundahan, kegelisahan, dan amarah muncul pada mereka.

"Tidak bisa daripada kita dipulangkan mending kita mati kelaparan di sini," ujar seorang yang menentang rencana pemulangan mereka.

"UNHCR katanya kehabisan uang untuk membiayai kita," seorang yang berada di kerumunan itu mempertanyakan kabar bahwa lembaga itu memulangkan mereka sebab sudah tak mempunyai dana lagi.

"Ah bohong, mana mungkin lembaga sebesar itu kehabisan dana," sergah yang lain.

"Lalu langkah apa kita selanjutnya?" pria yang mempertanyakan kebenaran kabar UNHCR kehabisan dana itu kembali bertanya.

"Menolak pulang ke Vietnam," teriak yang lain. Terikan itu disahut yang lain dengan berteriak, "betul kita menolak pulang." "Menolak pulang." Teriakan itu terus bersahut-sahutan. Mereka sepertinya melakukan demonstrasi. Para pengungsi itu tak hanya berkerumun di kamp pengungsian, mereka bergerak di jalan-jalan yang menghubungkan antarbarak. Di sepanjang perjalanan mereka meneriakan kalimat yang intinya tidak mau dipulangkan.

Mereka enggan kembali ke negara asalnya sebab di Pulau Galang mereka sudah merasa mapan. Bila kembali ke Vietnam tentu mereka harus mulai dari nol. Mungkin hal demikian masih mending. Yang lebih dikhawatirkan oleh mereka ketika berada di tengah rakyat Vietnam, para pengungsi itu akan dicap sebagai orang pelarian, pro Amerika Serikat, dan antikomunis-sosialis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun