"Laki-laki yang baik dan bukan berandal seperti kamu."
Mendengar saran dari Sarah agar dirinya mencari perempuan yang lain membuat Tam menjadi patah hati sehingga perasaannya menjadi panas. Tam maju ke depannya dan berusaha mencolek muka Sarah. Usaha itu sia-sia sebab gadis yang berada di depannya itu menepis.
***
      Di tengah asyiknya berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia, tiba-tiba perasaan tidak enak muncul pada diri Ribo. Modem sebagai alat sambung elektronik tiba-tiba putus sehingga komunikasi yang sudah dilakukan terhenti. Ribo langsung mengeluh.
      Dicobanya untuk menyambungkan kembali modemnya. Upaya itu tidak membuahkan hasil. Dipegangnya laptop itu terasa panas, "apa terlalu panas penyebabnya?" gumamnya dalam hati. "Sejak tadi kan sudah panas," pertanyaan dalam gumamannya itu dijawabnya sendiri.
      Tiba-tiba ia ingat pada Sarah. Kekasihnya itu hilang dalam ingatan saat dirinya asyik berkomunikasi dengan saudaranya di Indonesia. "Sarah..." ujarnya dengan lirih. Ribo sadar dirinya sebentar lagi akan meminang Sarah dan akan membawanya ke Jawa. Ribo pun sadar dirinya diberi wasiat oleh Nguyen Van Manh untuk menjaga Sarah.
      Ingatan itu membuat dirinya langsung tersigap. Dirinya tidak mau ada apa-apa dengan Sarah. Angan-angan Ribo melayang pada kisah Dipo dan Tinh yang saling mencintai dan sepakat untuk menikah dan tinggal di Jawa namun rencana itu hancur setelah Tinh diperkosa oleh para pemuda berandal. Masalahnya tidak berhenti di situ. Tinh yang sudah merasa tidak berharga akhirnya memilih bunuh diri dan Dipo yang kecewa ditinggal Tinh untuk selamanya, akhirnya menjadi gila.
      Ribo langsung bergegas menyusul Sarah ke pasar. Ia tidak berjalan namun berlari. Panas yang menerpa tak ia hiraukan, perasaan yang tak enak membuat larinya seperti orang dikejar setan.
***
Ketika tangannya yang hendak mencolek muka Sarah berhasil ditepis, emosi Tam meluap. Ia terus berusaha mencoleknya, Sarah pun melakukan perlawanan. Niat mencolek Sarah berubah menjadi lebih, Tam ingin memeluknya dan menciumnya. Tak heran bila gerakan Tam maju ke depan dan seperti hendak menyeruduk.
Merasa dirinya tak aman, Sarah mundur beberapa langkah dan selanjutnya lari. Melihat gadis itu lari, Tam berteriak, "kejar dia, kejar dia." Serta merta beberapa pemuda itu mengejarnya. Sebab langkah Sarah tak selebar dan secepat para pemuda itu, maka Sarah pun berhasil dijamah. Rambutnya yang panjang ditarik hingga dirinya terjatuh.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193