Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Aku mau beer sebanyak biar kita fly."

"Wah kebetulan dong ternyata kita sama-sama suka beer," Tam segera menimpali.

"Berarti kita jodoh," Tam tertawa cekakan.

Tam langsung menyuruh salah satu pemuda untuk membeli beer di pasar. "Jangan lama-lama," ujar Tam dengan nada sengit. Pemuda itu langsung bergegas menuju ke pasar. Di saat menunggu beer datang, sorot tajam mata Sarah mengawasi Tam dan beberapa pemuda yang lain. Dilihat dan dicari siapa yang memegang kunci kamar yang menyekap Bui dan Ribo. Sorot mata tajam itu terhenti saat salah seorang pemuda, dengan ciri bertubuh tambun, tangan bertato, dan rambut gondrong. Di sabuk yang melingkari tubuhnya terlihat menggantung kunci. "Itu dia yang saya cari," gumamnya dalam hati.

***

            Dengan nafas terengah-engah, dua pemuda masing-masing mengangkat satu krat beer. Satu krat berisi 12 botol. Dua krat itu langsung diletakkan di teras villa mangkrak. "Terima kasih ya pak," ujar pemuda itu pada pembawa satu krat beer lainnya. Sepertinya orang itu adalah kuli di pasar yang disuruh ikut menggotong satu krat. Sebelum meninggalkan tempat itu, kuli itu diberi upah angkut.   

            "Lama amat," kata Tam sambil memandangi pemuda itu dengan muka masam.

"Maaf boss, pasar lagi ramai," jawabnya.

Begitu puluhan beer tersaji, tanpa disuruh para pemuda itu langsung mengerubuti. Di saat mau mengambil beer, Tam berteriak, "bentar dulu jangan buru-buru."

"Kalian tahu mengapa hari ini kita pesta beer?" 

"Tidak tahu boss," ujar para pemuda itu dengan serentak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun