Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sudah saya jelaskan semua, puas?!"

Sarah mulai mengerti apa pekerjaan baru kakaknya itu. Ia bekerja di perusahaan pengiriman barang. Meski sudah tahu pekerjaan barunya namun Sarah belum puas betul atas jawaban itu. "Pengiriman barang, barang apa itu?" gumamnya dalam hati. Daripada di simpan dalam hati jadi penyakit, Sarah memberanikan diri untuk bertanya kembali.

"Pengiriman barang apa kak?"

Mendapat pertanyaan bertubi-tubi rupanya membuat Tran jengkel dan marah. Dengan muka kaku, ia mendorong tubuh Sarah, "pergi, pergi, pergi..."

"Anak kecil mau tahu urusan orang saja."

"Mau barang apa saja bukan urusanmu."

Setelah Sarah berhasil didorong keluar dari kamar. Tran mulai berpikir, benar juga ya pertanyaan adiknya tadi. Selama ini dirinya tidak tahu apa isi barang yang berada dalam tas yang biasa ia kirim kepada orang lain. Berhargakah barang itu hingga sampai-sampai saat dirinya naik bus, di kanan kirinya seperti ada beberapa sepeda motor yang membuntuti bus yang ia tumpangi itu.  Tak hanya itu, dalam sebuah tugas pengiriman barang, tiba-tiba ada mobil polisi yang mengejar bus yang ia tumpangi sebelum mobil polisi itu akhirnya tertahan laju gara-gara ada sepeda motor yang menyelenong di depannya.

"Aku tak tahu apa isi kemasan barang itu," gumam Tran dalam hati.

"Ah nggak penting apa isi barang itu, yang penting aku dapat uang."

***

Tran terpaku melihat di salah satu koran yang memberitakan penggrebekan di sebuah tempat di Ho Chi Minh. Polisi menggrebek tempat itu sebab diduga tempat produksi obat-obat terlarang. Diberitakan di harian itu, di tempat penggrebekan ditemukan alat-alat peracik dan pembuat obat-obat terlarang dari bahan mentah menjadi komoditas siap pakai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun