Ribo membuka fasilitas facebook di handphone-nya. Tak seberapa lama muncul deritan pesan masuk. Dilihatnya Sarah telah mengirim pesan kepadanya. Dia menanyakan kabar. Ribo girang menerima pesan dari Sarah. Ia langsung membalas dengan menceritakan telah membeli tiket ke Ho Chi Minh pada jam dan hari yang sudah ditentukan. Ribo juga menulis dirinya tidak sabar lagi untuk ke sana agar bertemu dengan Sarah.
Untuk menyakinkan Sarah, ia memotret tiket pesawat dan selanjutnya dikirim kepadanya. Tak lama kemudian, Sarah membalas pesan dengan menunjukkan sikap yang senang dan gembira. Seolah-olah ia ingin Ribo cepat datang.
Selanjutnya dua orang itu saling berbalas pesan. Entah apa yang mereka ungkapkan. Mungkin mereka saling mengungkapkan rasa rindu.
****
Pesawat yang membawa Ribo telah mendarat dengan sempurna di Bandar Udara Tan Son Nhat. Setelah berhenti sesuai dengan petunjuk pemandu, garbarata bergerak mendekati pintu pesawat. Begitu terhubung selanjutnya pilot memberitahu kepada pramugari agar pintu dibuka. Begitu pintu dibuka, satu persatu penumpang menghambur keluar.
Ribo yang sudah merasa bosan duduk dalam pesawat, ditambah dengan rasa rindu yang demikian hebatnya pada Sarah, membuat dirinya buru-buru keluar dari angkutan yang terbuat dari logam ringan itu. Saat menuju keluar, gerakannya agak terhambat sebab ratusan penumpang yang lain juga ingin keluar. Untung semuanya berlaku tertib sehingga gerakan orang keluar menjadi lancar.
Seperti biasanya, penumpang dari negara lain diwajibkan untuk melakukan check keimigrasian. Terlihat orang mengular di check keimigrasian. Mereka antri satu persatu untuk dilihat passport-nya. Bagi orang yang menikmati bebas visa, check yang dilakukan lebih cepat. Hal demikian dialami Ribo, sesama negara Asean adalah bebas visa.
Setelah distempel tanda keimigrasian Vietnam, dirinya langsung bergegas meninggalkan tempat itu. Begitu tiba di terminal kedatangan dilihatnya Sarah dengan pakaian ao dai, pakaian tradisional Vietnam, berwarna putih tengah melambaikan tangan kepadanya. Dengan pakaian itu, Sarah terlihat begitu cantik, apalagi rambutnya terurai. Hembusan angin membuat rambutnya tergerai indah.
"Ribo....," teriak Sarah sambil berlari menghampiri. Muka Sarah terlihat gembira melihat Ribo berada di depannya. Ia langsung memeluk pria dari Indonesia itu. Ribo juga membalas pelukan hangat Sarah. Mereka selanjutnya tertawa semua.
"Gimana penerbangannya?" Sarah menanyakan hal demikian karena penerbangan di Indonesia terkenal tidak aman. Ribo tersenyum dan mengatakan, "syukur aman."
"Allhamdulillah," balas Sarah.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193