Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tran begitu terperanjat begitu segepok dong, mata uang Vietnam, tergeletak di depannya. "Itu upahmu," ujar pria yang memberi pekerjaan padanya. Segepok uang itu diambil Tran dan dihitung. "Banyak banget pak?" tanya Tran dengan keheranan.

Mendapat pertanyaan uang yang diberikan kok banyak, pria itu tertawa lebar. "Ha, ha, ha, ha..." tawanya menggema di ruangan yang cukup mewah itu.

"Kalau kamu mau lagi mengantar barang kiriman. Upahnya bisa lebih banyak lagi."

Ditawari pekerjaan lagi, Tran begitu gembira. Dengan sekali mengantar barang kiriman, upah yang didapat lebih besar daripada gaji yang diperoleh dalam sebulan di tempat dirinya bekerja.

"Ya saya mau," jawab Tran dengan bernafsu.

Pria itu tersenyum. "Sekarang pulang dulu, nikmati uang itu dan nanti kalau ada order mengirim barang, kamu saya hubungi," ujar pria itu sambil meninggalkan Tran. Tran pun mengangguk dan meninggalkan tempat itu.

Sesampai di luar gedung, Tran berdiri di tepi jalan. Ia menunggu taxi untuk mengantarkan ke sebuah tujuan. Naik taxi bagi Tran sebenarnya suatu hal yang jarang ia lakukan. Keuangan yang cekak membuat dirinya selama ini ke mana-mana naik angkutan umum.

Taxi yang melintas dihentikan. Taxi itu berhenti. Begitu duduk di belakang pengemudi, Tran mengatakan, "mall." Tanpa disuruh, pengemudi langsung tancap gas menuju arah yang diinginkan oleh perempuan yang baru mendapat uang yang melimpah itu. Kepadatan jalan di Ho Chi Minh disasak oleh pengemudi taxi sehingga perjalanan menjadi cepat hingga sampai tujuan.

Taxi berhenti tepat di depan pintu mall, seseorang dengan ramah membuka pintu. Sebelum turun, Tran menyondorkan selembar uang. Pengemudi itu menerimanya dan sepertinya sibuk mengambil uang yang ada di dompetnya. "Kembaliannya ibu," ujar pengemudi taxi itu dengan sopan. Melihat hal yang demikian, Tran tersenyum, "ambil saja pak. Itung-itung bagi-bagi rejeki.

"Terima kasih ibu," balas pengemudi taxi dengan tersenyum ramah.

Tran turun dari mobil itu dan taxi itu langsung meninggalkan dirinya. Tran masuk ke dalam mall. Di dalam pusat perbelanjaan itu ramai, orang sibuk hilir mudik, entah sekadar jalan-jalan atau memang mau belanja. Tran menyusuri mall bagian pakaian. Ia masuk ke dalam sebuah toko pakaian ber-merk. Sebelum membeli, ia melihat-lihat warna dan ukuran apa yang cocok buat dirinya. Setelah dipilah-pilah, ia membeli dua pakaian yang dirasa cocok, baik ukuran dan warnanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun