Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mendengar apa yang dikatakan itu, sepertinya membuat Sarah tenang, ia melanjutkan melangkah untuk meninggalkan orangtuanya yang berbaring untuk selamanya.  

****

Tujuh hari sudah meninggalnya Nguyen Van Manh. Sarah dan Thu Pham pun sepertinya sudah menerima kenyataan itu sehingga kondisinya sudah seperti sedia kala. Di suatu pagi, Sarah meminta ijin hendak pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. "Kak, Sarah pergi ke pasar dulu ya," ujarnya kepada Ribo yang sedang duduk di teras rumah.

Mendengar Sarah hendak pergi ke pasar, Ribo menatapnya. "Saya ikut ya," ujar Ribo menimpali. Keinginan Ribo untuk ikut ditolak oleh Sarah. "Kakak kan mau menghubungi keluarga di Indonesia. Jadi nanti terganggu rencananya," kata Sarah yang sudah hendak melangkah keluar rumah.

Ribo diam.

"Sudahlah kak, saya jalan sendiri saja," Sarah pun meninggalkan rumah itu.

Ribo menatap Sarah melangkah, selanjutnya ia hilang dibalik pepohonan yang merindangi jalan. Seperti rencananya tadi, Ribo hendak menghubungi keluarga yang ada di Indonesia. Diambil handphone dan laptop yang dibawa. Dengan alat itu, Ribo biasa berkomunikasi. Ia mau mengabarkan pada keluarganya soal rencana kepulangan ke Indonesia bersama Sarah. Dikatakan, ia ingin meminang Sarah secara resmi di Vietnam dan selanjutnya diboyong pulang ke Indonesia dan dirayakan di sana.

Dirinya berharap keluarganya senang menyambut Sarah sebab ia gadis yang baik hati dan mengenal tentang Indonesia karena ia lahir di Pulau Galang. Dibanggakan oleh Ribo, Sarah adalah seorang gadis yang cantik, kulit kuning, rambut lurus terurai, dan tinggi semampai.

Setelah komunikasi lewat laptop dengan modem yang terpasang tersambung, Ribo asyik dengan komunikasi yang menghubungkan Indonesia dan Vietnam itu.

***

Panas matahari yang menyorot ke bumi, tertahan oleh dedaunan yang terserak dari pohon-pohon yang berjajar rapi sepanjang jalan. Proses biologi di dedaunan menciptakan udara segar. Situasi itu menciptakan suasana yang teduh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun