Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sarah, Gadis Vietnam dari Pulau Galang

5 Mei 2020   10:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:53 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kakak pegang tangan Sarah."

Mereka merunduk lebih dalam dan memasuki genangan air itu. Begitu keluar dari lubang itu, Ribo langsung terseret air sungai. Sarah yang dipegang tangannya ikut terseret. Suara gelembung air terdengar begitu Sarah dan Ribo terseret arus sungai. Sarah dan Ribo terbanting-banting oleh gelombang sungai itu. Pegangan tangan pun lepas. "Kakak....." teriak Ribo. Ribo panik saat pegangan Sarah lepas. "Sarah.... " teriak Ribo.

Setelah melewati permukaan sungai yang berbahaya, Ribo berada di alur sungai dengan permukaan yang tenang. Ia mencari Sarah, "Sarah... Sarah...." teriaknya. Di saat ia mencari kekasihnya, ia melihat ada sesuatu yang mengambang di sungai. Didekati sesuatu yang mengambang. "Oh Sarah," ucap Ribo dengan sedih saat melihat sesuatu yang mengambang itu adalah Sarah. Ia segera menyeret tubuh itu ke tepi sungai. Setelah berada di tepi sungai, diangkatnya tubuh itu. Digeletakkan ke dalam tanah. Ia langsung memberi bantuan pernafasan. Ditekan dadanya kuat-kuat. Apa yang dilakukan itu berhasil, dari mulut Sarah muncrat air. Untuk segera memulihkan nafas, ia melakukan bantuan pernafasan lewat mulut. Dihembuskan udara dari mulut Ribo ke mulut Sarah. Tak bereaksi dengan bantuan itu, Ribo meratap, "Sarah ayo bangun..." Ribo mengulangi lagi bantuana pernafasan itu,

Ribo sepertinya putus asa. "Oh Sarah mengapa semua harus begini?"

Di tengah rasa putus asa itu tiba-tiba terdengar suara lirih menyebut namanya, "Kak Ribo.... "

"Kita di mana?"

Mendengar Sarah siuman, Ribo girang. Ia langsung mendekap dan menangis tersedu-sedu. "Oh Sarah... "

"Aku tak mau kehilangan kamu."

Ribo mendekap kuat-kuat sambil menangis sebuah tanda keharuan ketegaran Sarah dalam menghadapi hidup.  Di saat keharuan mereka, terdengar suara orang berteriak dari arah sungai.

"Terus berenang ke tepi," ujar suara lantang-lantang.

Ribo begitu kaget. Para pemuda itu rupanya masih mengejar dirinya. Tahu mereka berenang di sungai berarti mereka juga menemukan terowongan tempat dirinya menghilangkan jejaknya tadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun