" Ibunya Manu telpon. Kanya Manu sudah sadarkan diri." Saut Iren
" Syukurlah, kalau gitu kita sama-sama pergi ke rumah sakit."
" Baiklah
Iren, Boy dan Nadin pergi bersama ke rumah sakit tempat Manu di rawat. Iren membonceng Nadin menggunakan sepeda motor. Boy mengikuti mereka dari belakang. Di dalam perjalanan Iren sambil berbincang-bincang dengan Nadin. Iren membicarakan tatapan aneh yang terjadi pada Boy dengan Nadin.
" Ren lo lihat engga tatapan cowok itu kegue tadi ?" tanya Nadin.
" Lihatlah, itu artinya dia suka sama kamu". saut Iren.
"Masak.. ? " Tapi kalau di lihat-lihat itu cowok lumayan ganteng juga." saut Nadin.
"Lo juga naksir dia juga kan ?"tanya Iren.
"Ya enggak lah... ucap Nadin sambil menepuk bahu Iren.
15 menit kemudian Iren, Boy dan Nadin sampai di rumah sakit tempat Manu di rawat. Langkah kaki Iren melaju cepat. Dia tidak sabar  untuk bertemu Manu. Iren di sambut Ibu Rima dan Nagita.
"Mama.. "suara Iren memanggil Rima.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159