Mohon tunggu...
Putu Adi Putra
Putu Adi Putra Mohon Tunggu... Buruh - Penulis

seorang penulis yang ingin menginpirasi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjuangan Cinta

16 Oktober 2024   11:38 Diperbarui: 17 November 2024   12:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" ya udah sini buruan naik kamu yang bawa mobilnya."

" Oke ma.'

Ibu Rima, suami dan juga Nagita bergegas menuju rumah sakit mengendarai mobil. Nagita yang di tujuk orang tuanya untuk mengemudikan mobil. Lalu lintas saat itu terlihat ramai segerombolan kendaraan di jalanan melambat. Situasi itu membuat Rima semakin panik dan gelisah. Di benak pikirannya selalu ada raut wajah putra bungsunya. Itu adalah hal wajar seorang Ibu akan lebih dekat dengan anak bungsunya ketimbang anak-anaknya yang lain.

" Ada apa nak kok laju mobil jadi lambat begini ?" Cetus Rima

" Aduh... macet lagi. " ucap Nagita

" Macet ?" tanya pak Rano. "

" Ya yah, lalulin tasnya lumayan ramai jadi mobil kita sulit bergerak cepat."

" Cepat nak mama sangat hawatir dengan kondisi Manu. " Ujar Rima wajah seketika sedih.

"Iya-iya Nagita tau, tapi saat ini situsi jalannya kurang baik sabar. "

Beberapa menit kemudian mereka bertiga sampai di rumah sakit tenpat Manu di rawat. Terlihat disana Iren di samping pintu kamar pasien. Di terihat murung seorang diri. Rima merasa iba melihat calon menantunya sedih seperti itu.

" Sayang...geming Rima sambil memeluk tubuh Iren yang tidak berdaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun