" Engga sayang.. ngapain juga  marahin kamu buang-buang tenaga aja. Lagi pula kamu itu udah dewasa dan paras mu cantik ya wajarlah kamu mulai merasakan binar-binar cinta. Balas Malina sambil memperlihatkan barisan gigi di mulutnya.
" Makasi bu udah ngertiin Iren.
" Iya, sekarang kamu pergi tidur sana ini sudah malam. Ucap Malina sambil mengelus puncak kepala Iren.
Iren melangkahkan  kaki nya menuju kamar tidur dia mendengar suara hanpondenya yang sedang berdering dari kejauhan,
" Ceklek
Perlahan Iren membuka pintu kamarnya dan menngambil hanpondn diatas tempat tidur seketika bibirnya mengembang megeluarkan sebuah senyuman ketika melihat henpondnya itu.
"Hallo selamat malam. Ucap Manu
" Malam, dengan siapa ya ? Balas Iren pura-pura lupa ingatan.
" Ini saya si pangeran yang telah mempunyai tahta  di dalam hatimu.
" Hem,, masak sih ? Ucap Iren  sambil bibirnya mengembang.
"Iya, benarkah ini dengan tuan putri Iren ?
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159