" Ayo kita kesana yah !! mama kwatir terjadi sesuatu pada Manu.Ucap Rima sambil menyentuh tangan pak Rano. "
Iya, ayah ganti baju dulu."
Setelah itu Pak Rano dan Rima bergegas menuju ke rumah sakit tempat Manu di rawat. Mereka bersiap setelah itu langsung berangkat menggunakan mobil. Pikiran bu Rima tidak tenang ia memikirkan kondisi putranya. Tiba-tiba Nagita anaknya yang ke 2 datang kerumah.
" Mama dan papa dan mama mau kemana buru-buru sekali ? " ucap Nagita
" Mau kerumah sakit ?" saut pak Rano
" Ke rumah sakit ? emangnya siapa yang sakit ?"
" Adik kamu Manu, dia tadi di kroyok sama preman di jalan."
" Astaga.. Nagita ikut ya ma.'
" ya udah sini buruan naik kamu yang bawa mobilnya."
" Oke ma.'
Ibu Rima, suami dan juga Nagita bergegas menuju rumah sakit mengendarai mobil. Nagita yang di tujuk orang tuanya untuk mengemudikan mobil. Lalu lintas saat itu terlihat ramai segerombolan kendaraan di jalanan melambat. Situasi itu membuat Rima semakin panik dan gelisah. Di benak pikirannya selalu ada raut wajah putra bungsunya. Itu adalah hal wajar seorang Ibu akan lebih dekat dengan anak bungsunya ketimbang anak-anaknya yang lain.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159