" Sama-sama, saya tidak ingin Iren sedih karena harus kehilangan ayahnya.
Ibu Malina seketika terdiam setelah mendengar penjelasan dari Manu. Dia merasa Manu lelaki yang baik sangat menyayangi putri bungsunya itu. Setelah itu mereka menceritakan banyak hal Manu menanyakan kondisi pak Lote dan Ibu Malina menanyakan kondisi ke dua orang tua Manu.
" Mengapa kamu jatuh cinta dengan anak saya ?
" Saya punya dua alasan tentang pertanyaan ibu itu. P ertama karena dia cantik kedua dia biasa membuat saya nyaman ketika ada di dekatnya.
" Kamu biasa aja. Ucap Iren
" Cie.... Â Ucap Malina sambil tersenyum.
" Jadi  saya ucapkan terimakasih karena sudah melahirkan dan membesarkan wanita secantik dia. Balas Manu.
" Iya, tapi ingat jaga dia baik-baik jangan sampai dia sakit hati karenamu. Saya sih sebagai orang tua setuju saja dia  dekat dengan lelaki manapun asalkan dia bahagia.
" Darimata ibu saya tau ibu adalah orang baik saya lupa nama ibu siapa ya ?
" Astaga, lihat ini lelaki idamanmu bulum tua dan punya anak sudah lupa ingatan. Ucap Malina sambil tersenyum lebar.
"Hehe, iya kamu malu-maluin aja. Ucap Iren
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159