Ku akhiri kegiatan hari ini hanya dengan makan bersama bersama keluarga dan beberapa temanku. Makan di restoran padang yang tidak jauh dari kost-kost an ku. Bagiku perayaan ini sudah lebih dari cukup. Berkumpul bersama keluarga dan teman ditemani makanan yang yang disajikan.
Sore harinya keluargaku pulang kerumah sementara aku masih tinggal di kos-kosan untuk menyelesaikan beberapa urusan kampus yang belum selesai. Masih ada transkrip nilai yang belum ku terima. Baju wisuda pun harus kukembalikan. Intinya aku tidak bisa pulang bersama keluarga.
Keesokan harinya setelah semua aku selesaikan aku baru pulang kerumah. Dengan menaiki kendaraan umum hatiku sangat bahagia karena aku akan berkumpul kembali bersama keluarga. Terkadang aku bergumam melantunkan nyanyian-nyanyian kecil mengiringi perjalananku.
PAHLAWAN TANPA TANDA JASA
Empat bulan sudah aku di wisuda. Berbekal ijazah sarjana aku mencoba mengarungi nasib dengan melamar di beberapa sekolah swasta di kotaku. Tapi sampai saat ini belum juga ada panggilan kerja. Â Tapi tak mengapa karena aku juga tidak tinggal diam di rumah. Sebelum aku bekerja aku masih bisa membantu usaha bunda. Seperti kegiatanku empat tahun lalu. Walau pun kini ada karyawan bunda yang antar jemput pakaian, tetapi dengan sedikit bantuanku mudah-mudahan bisa meringankan sedikit kerjanya.
Tapi kini aku juga mempunyai hobi lain. Memasak, ya memasak, pekerjaan yang selalu berhubungan dengan perempuan. Bersumber internet aku mencari beberapa resep yang mudah dipraktikkan. Alhasil setiap hari selalu ada makanan atau cemilan di rumah. " wah , kalau seperti ini enaknya bisa dikembangkan ini Mbak Ana." Kata ayah pada suatu hari. Â " kita coba yok Yah." Balasku dengan candaan. Tapi aku belum berani untuk mencobanya.
Ikhtiar mencari pekerjaan terus aku lakukan, sampai kudengar dari bunda bahwa tahun ini ada pembuakaan pegawai negeri. Maka informasi ini segera ku telusuri. Dari berbagai media dan Yess!! Tahun ini memang benar ada lowongan pembukaan pegawai negeri. Aku pun memperispkan semua persyaratan yang di minta. Aku mengirimkan lamaran lewat kantor pos. Doa dan usaha terus kulakukan. Aku mempelajari soal soal pada tes pada tahun sebelumnya.
Dukungan dari bunda dan ayah pun membuat ku semangat belajar. Bunda tidak memperkenanku membantu pekerjaannya, katanya aku harus sering belajar mengerjakan soal-soal agar cita-cita ku tercapai. Tapi kadang aku bosan di dalam kamar. Setelah aku bosan belajar aku sedikit membantu kerjaan bunda. Paling sekedar membersihkan rumah. Karena kalau urusan loundry sudah dikerjakan oleh karyawan-karyawan bunda.
Aku mengikuti tes pada tanggal ditentukan oleh pemda. Ku jawab satu persatu soal-soal di kertas ini. Ilmu yang telah ku pelajari di perguruan tinggi sangat membantuku dalam menjawab soal-soal. Wajah-wajah optimis juga kutemukan pada peserta yang mengikuti tes kali ini. Aku bertemu beberapa teman alumni dati universitasku, walaupun berbeda jurusan tetapi kami berada dalam satu fakultas yang sama. Dalam ruanagan ku yang mengikuti tes sebanyak dua puluh satu orang. Semua jurusan bahasa indonesia. Sementara kebutuhan kabupaten untuk guru bahasa indonesia lima orang. Itu berarti ada peluang satu berbanding empat. Allahualam. Semua ku serahkan pada Tuhan. Tuhan lah yang mengatur rezeki ini.
Selesai mengikuti ujian aku harus menunggu beberapa bulan untk pengumuman kelulusan. Berbagai aktivitas di rumah kugunakan untuk membantu usaha bunda dan terus berkreasi dengan makanan-makanan percobaan melalui resep-resep dari buku. Aku pun bisa melayani kebutuhan ayah, bergantian dengan ibu aku merawat ayahku yang kini sudah mulai pulih dari sakitnya.
Setelah dua bulan menunggu pengumuman kelulusan akhirnya tibalah saat itu. Alhamdulillah.... aku lulus. Lulus menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ). Ku ulang kembali sujud syukur. Mengucapkan terimakasih pada Allah. Satu kenikmatan kembali kurasakan. Allah mengabulkan doa-doaku. Aku sangat gembira.