Mohon tunggu...
Surikin SPd
Surikin SPd Mohon Tunggu... Guru - Ririn Surikin

Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rifana

22 Januari 2022   19:50 Diperbarui: 22 Januari 2022   19:52 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Diawali pada kegiatan hari guru, aku memberanikan diri untuk membaca puisi. Puisi yang berjudul " Tanpamu Ku Tiada Arti " ini di tulis aoleh temanku, Maya namanya. Ku akui Maya paling pandai merangkai kata-kata yang penuh imajinasi. Pilihan kata-kata nya luar biasa. Rima serta majas yang gunakan tak terkalahkan. Bagiku Maya bisa dikatakan penyair muda. Berbeda denganku Maya justru kurang berani tampil untuk membaca puisi. Padahal puisi-puisi yang sudah ditulisnya banyak. " aku tidak berbakat Rif " katanya. " Aku hanya bisa baca puisi untuk diriku sendiri, biarlah aku yang menulis tapi kamu yang membacakan." Tuturnya.

Puisi yang berjudul "Tanpamu Ku Tiada Arti" yang bertema tentang guru ini ku baca dengan sepenuh hati. Aku berusaha menginterpretasi puisi ini sesuai yang diajarkan oleh Pak Fahry. Penggalan kata-demi katanya sangat luasr biasa. Ini puisi karangan Maya.

Tanpa Ku Tiada Arti

Kasihmu... sayangmu....

Selalu aku berikan padaku

Aku banting tulangmu

Aku peras keringatmu

Namun aku selalu berusaha tersenyum didepanku

Walau ku sering mendurhakaimu

Aku tak pernah berhenti memberi semua itu

Dan aku tak pernah meminta balasan apapun dariku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun