"Maupun Gerwani, Gerwano, atau ger-geran, bagi saya nggak masalah," ujar Prayitno.
"Kalau cantik, apapun asal-usulnya nggak masalah bagi aku."
"Kalau ia jadi janda, aku langsung melamarnya."
Mendengar apa yang dikatakan Prayitno, semua tertawa. Bahkan ada yang menimpali, "aku juga mau melamarnya."
"Huss... jangan sembarangan," hardik Bogel.
Hardikan pria yang dijuluki dasomuko itu membuat semuanya diam.
"Enak saja kamu mau melamarnya," ujar Bogel dengan bersungut-sungut.
"Kalau kamu menjadi suaminya, kamu bisa ikut digaruk, dibawa ke sebuah tempat, dan dipenggal kepalamu."
"Dia orang PKI. Kalau kamu bersama dia, kamu juga PKI."
Ancaman Bogel membuat semuanya diam membeku.
Telinga Samiun tak tuli. Ia mendengar semua hal itu. Mulai dari istrinya disebut anggota Gerwani sampai istrinya cantik dan banyak yang menaruh pada hatinya. Menanggapi hal yang demikian, Samiun diam tak mau menanggapi. Ia terus membantah kalau istrinya anggota Gerwani. Ia menyebut istrinya dari kalangan priyayi-santri. "Ia masih berdarah biru dan keluarganya sudah naik haji," ujarnya berulangkali setiap menjelaskan siapa dirinya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134