Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Para Penggali Kubur

7 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:43 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tak sedikit yang mengatakan, "siap sudah selesai."

Bagi yang sudah selesai membongkar tenda dan mengemasi barang, mereka langsung menaikkan ke truck. Satu persatu regu menaikkan barang yang dibawa ke dalam truck hingga akhirnya tak ada lagi barang yang ada di lapangan.

Sebab diburu waktu, karena keadaannya gawat, Kak Mulyono hanya menyuruh mengecek seluruh peserta. Bila sudah komplit maka truck segera diberangkatkan. Dalam suasana duka, terlalu lama kalau harus melakukan apel. Setelah seluruh peserta dinyatakan ada semua, tak ada yang tertinggal, truck itu akhirnya bergerak meninggalkan lapngan kecamatan untuk kembali pulang.

***

            Di rumah sakit daerah, di kamar mayat, terdengar suara tangis yang keras. Tangis itu dihamburkan oleh orangtua Tora dan Dorki. Sambil menangis mereka melihat Tora dan Dorki yang membujur kaku, "hoalah kowe iku piye to le, aduh kamu itu gimana sih nak," ratap orangtua Tora dengan sesunggukkan.

            "Ibu sudah berpesan hati-hati, malah kamu kok seperti itu," ibu dari Tora menangis sekuat-kuatnya.

            Tak kalah meratap orangtua Dorki. Orangtuanya menangis sambil memeluk mayat yang sudah dimandikan dan dikafani itu. "Nak, nak, mengapa kamu tega meninggalkan ibu," ujar ibunya Dorki sambil menangis.

"Padahal kemauanmu untuk dibelikan sepeda motor sudah ibu turuti."

Melihat yang demikian, saudara keluarga Dorki dan Tora serta Kepala Sekolah, guru, dan beberapa siswa yang berada di kamar mayat itu ikut menenangkan. "Sabar ya ibu," ujar Kepala Sekolah.

"Manusia tak kuasa menerima apa yang sudah ditentukan Tuhan," ujar Kepala Sekolah untuk menenangkan mereka.

"Dorki dan Tora adalah anak yang baik."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun