***
      Pagi hari di salah satu desa yang berada di sisi barat Telaga Biru terjadi kegemparan. Orang-orang pada berkerumun di tepi telaga, mereka berdesakan untuk melihat dua mayat yang mengapung. Kedua mayat dalam posisi saling memeluk.
      Berita ditemukan mayat yang mengapung di tepi telaga itu menyebar ke segala penjuru desa yang mengelilingi danau. Berita itu pun juga masuk ke telinga Kak Mulyono. Mendengar berita itu, ia bersama dengan pembina lainnya langsung bergegas menuju ke tempat kejadian. Beberapa peserta Persami pun ada yang membuntuti mereka.
Tiba di lokasi kejadian, betapa kagetnya Kak Mulyono, kakak panitia, dan peserta Persami lainnya. Kedua mayat yang mengapung itulah yang selama ini dicarinya. Melihat kedua mayat itu adalah muridnya, Kak Mulyono langsung istigfar, "astagfirullah." Kakak paniti dan yang lain pun juga berujar yang demikian.
Di tengah rasa cemas atas peristiswa itu, mobil polisi datang ke tempat kejadian perkara. Di belakangnya menyusul mobil ambulance. Sepertinya kejadian itu langsung dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Saat polisi datang, mereka yang berkerumun minggir, memberi jalan untuk melihat apa yang terjadi di lapangan. Dua polisi memandang serius apa yang terjadi. "Siapa yang pertama kali melihat?" tanya salah seorang polisi. Kerumunan orang yang berada di tempat itu diam. Polisi itu mengulang kembali pertanyaannya. Tak lama kemudian ada seorang yang mengaku, "saya pak," ujarnya.
"Ok nanti ikut ke kantor polisi," polisi itu berujar demikian.
"Itu kan anak sekolah yang sedang kemah di lapangan kecamatan," gumam polisi itu sambil memandang dua mayat yang mengapung itu. Polisi berani menyimpulkan demikian sebab seragam yang digunakan jelas sekali. Pihak sekolah pun juga sudah melaporkan ada kegiatan kemah di lapangan kepada pos polisi setempat.
"Ada kan gurunya berada di sini?" polisi itu bertanya kembali. Tanpa mengulang pertanyaan, Kak Mulyono langsung menjawab, "ya pak, saya gurunya."
"Baik nanti juga ikut ke kantor polisi," balas polisi itu.
"Mari saudara-saudara kita ambil mayat itu dan kita bawa ke Puskesmas," ajak polisi kepada yang lain. Secara spontan, petugas Puskesmas dan masyarakat langsung mendekati kedua mayat itu, diraihnya kerah bajunya dan ditarik. Setelah berada di darat, dua mayat itu langsung diletakkan di tandu dan selanjutnya dengan bersama-sama dibawa ke mobil ambulance. Ketika mayat-mayat itu dibawa ke ambulance, ada di antara warga yang menutup hidungnya. Mungkin mereka sudah mencium bau tak sedap.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134