"Ada apa nduk kamu ke sini?" tanya Mak Sampir pelan dengan sorot mata seperti elang.
"Kamu mengganggu acaraku saja."
"Malam jumat kliwon seharusnya saya harus berhubungan batin dengan Nyi Roro Kidul."
"Maaf mbah, saya telah mengganggu hubungan batin Mak Sampir dengan penguasa laut selatan," ujar Juminah dengan nada ketakutan.
 "Saya ke sini hendak minta  tolong pada mbah."
Mendengar apa yang dikatakan itu, Mak Sampir tertawa cekikikan. Ditatap wajah Juminah dengan sorot tajam. "Kamu minta tolong saya? Memangnya saya dukun," kata Mak Sampir sambil menggoyangkan tongkatnya yang bentuk ukirannya seperti ular.
"Saya bukan dukun, cari saja dukun yang lain," Mak Sampir mengatakan demikian sambil meninggalkan Juminah sendirian di dekat pintu.
"Mbah tolong dong saya," ujar Juminah sambil membuntuti Mak Sampir. Menurut banyak orang yang sudah pernah bertemu dengan perempuan tua itu, perempuan itu gila pujian sehingga Juminah merayu sekaligus memuji agar mau menolong dirinya.
"Mbah tolonglah saya, mbah kan lebih di atas dukun. Ilmu mbah di atas ilmu dukun," ujar Mbok Kiro.
Mendapat pujian yang demikian, Mak Sampir langsung tertawa cekikikan.
"Ya betul katamu, aku lebih di atas dukun," ujar Mak Sampir dengan sombong.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134