Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Para Penggali Kubur

7 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:43 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Joyo menghampiri Kang Sukro. "Kang," sapa Joyo.

Sapaan itu menghentikan perbincangan Kang Sukro dengan polisi. Kang Sukro heran mengapa Joyo menghampiri dirinya. "Ada apa Yo?" tanya. Tanpa berlama-lama, Joyo membisiki. "Oh begitu to," ujar Kang Sukro setelah mendengar bisikkan itu.

Informasi itu tidak dipendam, apa yang didengar itu diteruskan pada polisi yang ada di depannya. Mendengar apa yang disampaikan, polisi itu manggut-manggut.

"Ya sudah mari kita antar Samiun melihat mayat itu," kata Kang Sukro.

Kang Sukro dan polisi langsung menuju ke keranda, sedang Joyo bergegas ke tempat Samiun berdiri. Setelah berada di hadapan Samiun, Joyo berujar, "ayo, sudah dikasih ijin sama Kang Syukro."

Kedua orang itu bergegas menuju keranda mayat. Joyo harus menyingkirkan beberapa orang yang merintangi jalan. Kerumunan warga merintangi jalan menuju ke tempat keranda di mana berada.

Sesampai di samping keranda, Kang Sukro dan polisi menyambutnya. Dijabat tangan Samiun. "Biar keinginannmu cepat sampai, saya buka ya tutupnya ya mas," ucap Kang Sukro pada Samiun. Detak jantung Samiun berdebar-debar, tubuhnya lunglai, wajahnya pucat, keringat dingin mengucur, dan matanya berkunang-kunang. Kejiwaan seperti itu sudah dirasakan meski kain penutup keranda belum dibuka.

Saat penutup keranda itu dibuka, terlihat sessosok mayat membujur, dilihat dari pakaiannya, Samiun hafal pakaian itu namun dirinya belum tahu siapa ia, namun begitu wajah mayat itu tertatap oleh matanya, mata Samiun tiba-tiba gelap pekat.

***

            Angin sejuk yang berasal dari kipas yang terbuat dari anyaman bambu itu membangunkan Samiun. Kipas itu digerak-gerakkan oleh Joyo. Begitu matanya membuka, dirinya melihat beberapa orang mengerumuni. Ingatannya muncul bahwa dirinya siuman dari pingsan yang dialami. Dirinya pingsan melihat istrinya membujur dalam kondisi yang mengenaskan.

            "Oh istriku," rintihnya lirih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun