"Bocah sableng," umpatnya.
"Masak kamu nggak tahu kalau Dorki dan Tora mau dimakamkan berdekatan di Kuburan Jeruk Parut."
"Hah?!" Sobar keheranan mendengar kabar itu.
"Jangan ha heh ha heh," kata Pak Sasmito.
"Bisa tidak orangtuamu menggalikan lubang kubur buat dua orang?"
Mendengar tawaran itu, Sobar diam. Tentu bila tawaran itu diterima, Samiun, orangtuanya, akan mendapat uang yang lumayan, sebab langsung menggali dua lubang kubur. Bagi orangtuanya tawaran itu pasti tawaran yang menggiurkan.
Dalam angan-angan ada uang di balik kesedihan, tiba-tiba perasaan Sobar muncul dalam hati yang terdalam. Mengapa kesempatan itu tak digunakan, mengapa pekerjaan itu tak diambilnya sendiri.
"Kalau untuk menggali kubur saya saja bisa pak," kata Sobar.
"Saya sudah sering diajak orangtua saya menggali kubur."
"Orangtua saya sudah mengajari bagaimana menggali kubur dan membuat liang lahat secara benar dan cepat."
Apa yang dikatakan Sobar membuat Pak Sasmito terperangah.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134